DLH Sarolangun Akan Serahkan Aset IPAL Biogas, Olah Kotoran Sapi Jadi Sumber Gas dan Listrik

Penulis: Wahyu Herliyanto
Editor: Teguh Suprayitno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manfaatkan kotoran sapi untuk produksi gas dan listrik, Dinas Lingkungan Hidup Sarolangun akan serahkan aset IPAL biogas untuk dua desa Singkut.

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Dinas Lingkungan Hidup Sarolangun, dalam waktu dekat ini akan menyerahkan aset Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) biogas dari kotoran ternak sapi, di dua desa Kecamatan Singkut.

Selama ini kotoran sapi dikenal sebagai penyebab bau yang mengganggu lingkungan masyarakat sekitar, dan tentunya bisa dimanfaatkan sebagai biogas, yang dihasilkan dari fermentasi bahan-bahan organik (anaerobik. red).

"Kita akan melakukan penyerahan aset kepada warga berupa IPAL biogas, kepada kelompok tani dan itu dua desa, di Kecamatan Singkut. Biogas ini dari kotoran sapi," kata Kepala Dinas LH Deshendri,

Kata Deshendri, manfaat biogas ini akan bisa digunakan untuk kegiatan memasak di dapur bagi masyarakat bahkan bisa diubah menjadi energi listrik.

Baca: Promosikan Wisata Merangin Jambi, Forwam Gelar Lomba Menulis Bagi Pelajar, Cek Syarat dan Waktunya

Baca: Ciptakan Pemilu Damai, Pemkab Tanjabbarat gelar Coffe Morning

Baca: Pendongeng Asal Kampung Dongeng Seloko yang Selalu Bersama Boneka Bernama Keka

Baca: Dugaan Pelecehan Seksual di UIN STS Jambi, Mahasiswi dan Honorer Jadi Korban, Begini Tindakan Rektor

"Bisa untuk masak dengan menggunakan gas, pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas, kemudian bangunan bank sampah untuk diserahkan kepada pengelolaanya, dan akan kita bina bagi pengelola untuk ipal biogas tadi," katanya.

Dua desa tersebut yakni Desa Argo Sari dan Desa Suka Sari, Kecamatan Singkut, yang mana ada dua ipal dibangun dari dana DAK tahun 2018.

"Nanti perlu kerja sama dengan peternakan, mengembangkan peternakan sapi, kotoran bisa diolah menjadi biogas untuk kebutuhan gas dan energi listrik," katanya.

Berita Terkini