Hingga kini, dirinya masih tak mengira bisa mendapat ikan sebesar itu.
"Rasanya seperti mimpi. Karena dari dulu sampai sekarang cuma dapat ikan paling besar 8 Kg," tuturnya.
Sebelumnya, penemuan ikan Tapah itu sempat viral di salah satu akun media sosial.
Pernah diisukan serang manusia
Keberadaan ikan Tapah memang menjadi cerita warga Jambi secara turun-temurun.
Pernah ada cerita, kapal tukang ketek terbalik ditabrak ikan Tapah raksasa di Sungai Batanghari.
Ada cerita juga, seorang warga diseret ikan Tapa hingga meninggal. Namun, cerita itu belum terbukti kebenarannya.
Peristiwa ini terjadi pada Mei 2014, saat seorang warga Desa Sungai Duren, Kabupaten Muarojambi, bernama Samsul, pergi menangguk ikan.
Samsul tidak pulang ke rumah lagi
"Kalau kata istrinya, tidak lama saya pulang dari rumahnya, sekitar jam 10.00 dia pamit nak nanggok ikan, tahu-tahunya jam 12.30 saya ditelepon, katanya dia tenggelam," tutur Samsudin.
"Perahu, sama jaketnya ada. Tapi kata orang-orang di tempat kejadian, memang sebelumnya ada kedengaran orang minta tolong. Kita sempat cari sama warga, tapi tidak ketemu," kata Samsudin saat ditemui di rumah duka, Kamis (15/5/2014).
Tenggelamnya Samsul sempat menghebohkan warga di Desa Sungai Duren. Korban sempat diisukan diserang ikan Tapa.
"Tapi jazadnya utuh, tidak ada cacat atau bekas diserang ikan. Memang kemarin ado orang pintar yang nengok-nengok di sano, katanya adek saya ini diserang ikan Tapa," katanya.
Bantahan juga dinyatakan Kaspul Anwar, Ketua RT 09, Desa Sungai Duren.
Menurutnya, itu hanyalah isu. Pasalnya dari tubuh korban tidak ditemukan bekas luka serangan ikan Tapa.
"Kalau diserang ikan Tapa pasti ada lukanya, tapi ini bersih," katanya saat dikonfirmasi di rumahnya.
Jenazah Samsul sekitar pukul 13.00 WIB dimakamkan di TPU yang berlokasi di RT 02. Semasa hidupnya, ayah tiga anak ini dikenal orang yang ramah dan pekerja keras.