I got a little older
(Saat beranjak remaja)
Wishing all my time away
(Aku berharap waktu berlalu)
Riding on the pavement
(Bersepeda di trotoar)
Every sunny day was grey
(Sedih di setiap hari yang cerah)
I trusted in my friends
(Aku percaya teman-temanku)
Then all my world came crashing down
(Lalu duniaku hancur)
I wish I never said a thing
(Aku berharap tidak pernah mengatakan sesuatu)
'cause to them I’m a stranger now
(Karena bagi mereka sekarang aku adalah orang asing)
I ran home I saw my mother
(Aku pergi ke rumah menemui ibuku)
It was written on my face
(Semua terlihat di wajahku)
Felt like I had a heart of glass
(Merasa seperti aku memiliki hati seperti kaca)
about to break
(yang bisa dipecahkan)
She said, "I love you no matter what
(Dia berkata "Aku mencintaimu tak peduli apapun)
I just want you to be happy
(Aku hanya ingin kamu bahagia)
and always be who you are"
(Dan jadi dirimu sendiri)
She wrapped her arms around me
(Dia mendekapku)
Said, "Don’t try to be what you’re not
(Berkata, "Jangan jadi apa yang bukan dirimu")
'Cause I love you no matter what"
(Karena aku mencintaimu tak peduli apapun)
Now I’m a man
(Sekarang aku dewasa)
and I’m so much wiser
(Dan jadi lebih bijak)
I walk the earth
(Aku berjalan)
with my head held higher
(Dengan kepala tegak)
I got the love that I need
(Aku mendapatkan cinta yang aku butuhkan)
But I was still missing one special piece
(Tapi aku masih kehilangan satu keping spesial)
My father looked at me
(Ayahku melihatku)
He said I love you no matter what
(Dia berkata Aku mencintaimu tak peduli apapun)
I just want you to be happy
(Aku hanya ingin kamu bahagia)
and always be who you are
(Dan selalu jadi diri sendiri)
He wrapped his arms around me
(Dia mendekapku)
Said, "Don’t try to be what you’re not
(Berkata "Jangan pernah jadi yang bukan dirimu)
'Cause I love you no matter what"
(Karena aku mencintaimu tak peduli apapun)
He loves me no matter what
(Dia mencintaiku tidak peduli apapun)
They love me no matter what
(Mereka mencintaimu tak peduli apapun)
(Tribunjambi.com/Suci)