Kisah Kopassus Pernah Terlibat Konflik dengan Tentara Israel & Hizbullah, Semua Ciut ke Baret Merah

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan Kopassus

TRIBUNJAMBI.COM - Sangat menarik kisah bila Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sedang jalani misi di luar negeri.

Banyak kisah menarik nan heroik yang pernah diciptakan Kopassus. Satu diantaranya saat berhdapan dengan pasukan Israel serta Hizbullah.

Saat kisah menceritakan tentang pasukan Israel, terhitung empat jam lamanya anggota Kopassus pernah ditodong senjata tentara Israel.

Diketahui, tentara Israel todong senjata ke anggota Kopassus saat para anggota Kopassus ingin membebaskan seorang anak yang disandera tentara Israel.

Baca Juga:

Update Terbaru Korban Banjir Bandang di Sentani, Korban Tewas Bertambah, Segini Jumlahnya

Ucapan Selamat HUT Tribun Jambi ke-9, Dari XL Axiata

Miris! Setelah Luna Maya, Giliran Ariel Tatum Ditinggal Kawin, Sama-sama Ditikung Sahabat Sendiri!

UPDATE Terbaru Korban dan Kerusakan Banjir Bandang di Sentani, Jayapura 42 Orang Dilaporkan Tewas

Nama anggota Kopassus ditodong senjata tentara Israel dan tengah menolong anak berusia 15 tahun ini yaitu Mayor Yudha Airlangga.

WartaKotaLive melansir Surya.co.id, saat ingin membebaskan seorang bocah Lebanon, prajurit Kopassus pernah ditodong senjata oleh tentara Israel selama empat jam.

Kejadian ini dialami seorang prajurit Kopassus yang tergabung dalam Pasukan Garuda dan berusaha membebaskan seorang bocah Lebanon yang ditangkap oleh tentara Israel.

Dilansir dari buku 'Kopassus untuk Indonesia' yang ditulis Iwan Santosa dan EA Natanegara dan diterbitkan R&W, prajurit kopassus itu bernama Mayor Yudha Airlangga.

Mayor Yudha Airlangga adalah seorang perwira menengah Kopassus TNI AD yang dikirim ke Lebanon.

Yudha tergabung dalam Kontingen Garuda XIII-A.

Kisah Operasi Kopassus di Papua, Misi Bebaskan 5 Anggota Koramil yang Seminggu Dikepung Pemberontak (IST)

Salah satu hal yang diingat Yudha selama penugasan adalah saat tentara Israel menangkap seorang bocah Lebanon.

Bocah 15 tahun itu melempari pagar perbatasan Israel dengan batu.

Mayor Yudha dan rekan-rekannya mencoba membebaskan anak itu.

Tentu bukan dengan senjata melainkan dengan diplomasi.

Sejumlah anggota Kopassus melakukan atraksi beladiri usai pisah sambut Danjen Kopassus dari Mayjen (TNI) Madsuni kepada Danjen Kopassus yang baru Mayjen (TNI) Eko Margiyono di Markas Kopassus Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (23/3). (Warta Kota/Adhy Kelana) 

Sebagai pasukan di bawah bendera PBB, mereka adalah penengah konflik, bukan pasukan tempur.

Saat itu tim Indonesia mendatangi pos militer Israel dan berbicara secara persuasif.

Mereka mencoba meyakinkan militer Israel bahwa pelaku pelemparan hanya seorang bocah di bawah umur.

Prajurit Kopassus itu meyakinkan agar hal itu tak diperpanjang dan melepaskan bocah tersebut.

Namun ternyata niat tersebut tidak langsung dapat diterima oleh militer Israel.

Butuh perjuangan negoisasi selama berjam-jam meyakinkan para tentara Israel tersebut.

Akhirnya setelah negosiasi berlangsung selama empat jam bocah tersebut dibebaskan.

Meski di tengah negoisasi, pasukan Israel tetap siaga dan menodongkan senjata.

Baca Juga:

Dugaan Korupsi Irigasi Sungai Tanduk Kerinci, Ibnu Ziady Disidangkan di Pengadilan Tipikor Jambi

Updater Terbaru Korban Penembakan Brutal di Selandia Baru, Korban Bertambah Jadi 50 Orang

Penerapan Kartu Nikah di Jambi Baru di Kota, Ini Manfaat dan Perbedaannya Dengan Buku Nikah

Ucapan Selamat HUT Tribun Jambi ke-9, Dari Rumah Makan Dendeng Basah dan Tempoyak Buluh HJ Herni

“Kita kembangkan sisi kemanusiaannya, sehingga mereka akhirnya berhasil membebaskan anak itu,” kata prajurit baret merah ini.

Kiprah Pasukan Garuda saat bertugas di daerah konflik memang selalu mendapat sambutan baik.

Pasukan Indonesia dikenal ramah dan gampang berbaur dengan penduduk lokal.

Selain itu pasukan Indonesia ringan tangan dan selalu memberikan bantuan kepada masyarakat maupun pasukan lain yang membutuhkan pertolongan.

Tak heran jika setiap penugasan pasukan Garuda selalu diterima dengan baik, bahkan seringkali dijamu oleh masyarakat.

Berbeda dengan pasukan perdamaian lainnya yang biasanya selalu dilempari batu saat patroli oleh warga sekitar.

“Pasukan sudah dibriefing, bahwa jika bertemu dengan warga Libanon harus disapa, diberi salam, namun tetap siaga. Ada yang memberi salam, ada yang tetap memantau situasi sekitar,” kata Yudha.

Kopassus Selamatkan Tentara Spanyol Saat Diburu Pasukan Hizbullah

Tak banyak orang tahu soal cerita prajurit Kopassus selamatkan tentara Spanyol saat diburu pasukan Hizbullah

Kisah prajurit Kopassus selamatkan tentara Spanyol terjadi saat pasukan baret merah ini tengah dikirim sebagai pasukan perdamaian PBB

Cerita prajurit Kopassus selamatkan tentara Spanyol ini tertulis dalam buku "Kopassus Untuk Indonesia" karya Iwan Santosa dan E.A Kertanegara

Berawal saat tim pengintai Spanyol sedang melakukan patroli rutin.

Pasukan Spanyol yang terdiri dari 10 panser dan 60 prajurit patroli itu mengambil dokumentasi kabel dalam saluran air, yang dicurigai sebagai kabel komunikasi milik Hizbullah.

Namun, aksi para tentara Spanyol tersebut itu kepergok oleh pasukan Hizbullah

Mereka tak tinggal diam, pasukan Hizbullah mengerahkan 10 motor trail dan mobil bersenjata AK-47 serta anti Tank/ RPG untuk mengejar pasukan Spanyol tersebut.

Baca Juga:

Ucapan Selamat HUT Tribun Jambi ke-9, Dari BPJS Kesehatan

Cara Dapat Diskon Up to 10 Persen & Cashback Untuk Pernikahan di Ballroom Hotel Odua Weston Jambi

Akui Penegakkan Perda Pengelolaan Limbah Plastik Lemah, Dinas LH Tanjabtim Jambi Ungkap Alasannya

Mertua Baru Tiba, Ashanty Malah Cekcok dengan Ibu Anang Hermansyah, Ashanty: Iya lah, Sombong!

Diburu oleh salah satu kelompok paramiliter paling tangguh di dunia, pasukan Spanyol lari ke pos tentara Lebanon, yang kebetulan ada prajurit Kopassus di sana.

Para tentara Spanyol itupun meminta bantuan kepada prajurit Kopassus yang saat itu tergabung dalam pasukan perdamaian PBB.

Pasukan Spanyol itupun diamankan di wilayah pos PBB.

Kemudian Dansatgas pasukan Indonesia memerintahkan seorang perwira untuk bertemu dengan tokoh Hizbullah.

Perwira tersebut diminta untuk berdialog dan menjernihkan suasana agar tak terjadi baku tembak

Pihak Hizbullah pun bersedia untuk menghindari konflik asalkan tentara Spanyol menyerahkan dokumentasi yang mereka dapatkan di saluran air. 

Pihak Hizbullah mengaku melakukan ini karena mereka menghormati tentara Indonesia.

Disaksikan tentara Indonesia, Hizbullah meminta memory card kamera pasukan Spanyol tersebut yang digunakan untuk mengambil dokumentasi saluran air tersebut.

Pasukan Spanyol akhirnya memberikan memory card mereka untuk menghindari terjadinya bentrok antara pasukan bersenjata ini.

Pasukan Hizbullah yang siap berperang mengaku tak segan-segan melakukan kontak senjata dengan pasukan Spanyol.

Prajurit Kopassus memang tak hanya mahir dalam bertempur, tapi juga mahir dalam bernegosiasi

Bukan sekali ini prajurit Kopassus menyelesaikan konflik tanpa berujung pertumpahan darah.

//

Tentara Hizbullah Segan Minta Target Buruannya saat Tahu Berhadapan dengan Kopassus

Reputasi Komando Pasukan Khusus TNI AD atau Kopassus tidak hanya besar di Indonesia.

Bahkan sampai ke negara yang satu ini.

Banyak kisah dari Kopassus yang sangat mendunia dan sampai-sampai membuat tentara asing takut.

Namun, tak banyak orang tahu soal cerita prajurit Kopassus selamatkan tentara Spanyol saat diburu pasukan Hizbullah.

Kisah prajurit Kopassus selamatkan tentara Spanyol terjadi saat pasukan baret merah ini tengah dikirim sebagai pasukan perdamaian PBB. 

Cerita prajurit Kopassus selamatkan tentara Spanyol ini tertulis dalam buku "Kopassus Untuk Indonesia" karya Iwan Santosa dan EA Kertanegara.

Berawal saat tim pengintai Spanyol sedang melakukan patroli rutin.

Pasukan Spanyol yang terdiri dari 10 panser dan 60 prajurit patroli itu mengambil dokumentasi kabel dalam saluran air, yang dicurigai sebagai kabel komunikasi milik Hizbullah.

Hizbullah dan Kopassus (Kolase/ist)

Namun, aksi para tentara Spanyol tersebut itu kepergok oleh pasukan Hizbullah.

Mereka tak tinggal diam, pasukan Hizbullah mengerahkan 10 motor trail dan mobil bersenjata AK-47 serta anti Tank/ RPG untuk mengejar pasukan Spanyol tersebut.

Diburu oleh salah satu kelompok paramiliter paling tangguh di dunia, pasukan Spanyol lari ke pos tentara Lebanon, yang kebetulan ada prajurit Kopassus di sana.

Para tentara Spanyol itupun meminta bantuan kepada prajurit Kopassus yang saat itu tergabung dalam pasukan perdamaian PBB. 

Pasukan Spanyol itu pun diamankan di wilayah pos PBB.

Kemudian Dansatgas pasukan Indonesia memerintahkan seorang perwira untuk bertemu dengan tokoh Hizbullah.

Perwira tersebut diminta untuk berdialog dan menjernihkan suasana agar tak terjadi baku tembak.

Pihak Hizbullah pun bersedia untuk menghindari konflik asalkan tentara Spanyol menyerahkan dokumentasi yang mereka dapatkan di saluran air.

Pihak Hizbullah mengaku melakukan ini karena mereka menghormati tentara Indonesia.

Disaksikan tentara Indonesia, Hizbullah meminta memory card kamera pasukan Spanyol tersebut yang digunakan untuk mengambil dokumentasi saluran air tersebut.

Baca Juga:

Live Streaming Final Swiss Open 2019, Hidup Mati Fajar/Rian Hadapi Wakil China, Minggu Jam 18.00 WIB

Sempat Saling Bongkar Aib! Nikita Mirzani & Adik Syahrini Ternyata Ulang Tahun di Tanggal Sama

Dirilis Besok, Begini Spesifikasi dan Harga Xiaomi Black Shark 2, Dapur Pacu yang Tak Main-main

Pasukan Spanyol akhirnya memberikan memory card mereka untuk menghindari terjadinya bentrok antara pasukan bersenjata ini.

Pasukan Hizbullah yang siap berperang mengaku tak segan-segan melakukan kontak senjata dengan pasukan Spanyol.

Prajurit Kopassus memang tak hanya mahir dalam bertempur, tapi juga mahir dalam bernegosiasi.

Bukan sekali ini prajurit Kopassus menyelesaikan konflik tanpa berujung pertumpahan darah.

Masih bersumber dari buku yang sama, kisah lainnya terjadi saat seorang prajurit Kopassus yang tergabung dalam Pasukan Garuda, tengah berusaha membebaskan seorang bocah Lebanon yang ditangkap oleh pasukan Israel.

Mayor Yudha Airlangga adalah seorang perwira menengah Kopassus TNI AD yang dikirim ke Lebanon.

Yudha tergabung dalam Kontingen Garuda XIII-A.

Salah satu hal yang diingat Yudha selama penugasan adalah saat tentara Israel menangkap seorang bocah Lebanon.

Bocah 15 tahun itu melempari pagar perbatasan Israel menggunakan batu.

Mayor Yudha dan rekan-rekannya mencoba membebaskan anak itu.

Tentu bukan dengan senjata melainkan dengan diplomasi.

Sebagai pasukan di bawah bendera PBB, mereka adalah penengah konflik, bukan pasukan tempur.

Anggota Kopassus (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Saat itu tim Indonesia mendatangi pos militer Israel dan berbicara secara persuasif.

Mereka mencoba meyakinkan militer Israel bahwa pelaku pelemparan hanya seorang bocah di bawah umur.

Prajurit Kopassus itu meyakinkan agar hal itu tak diperpanjang dan melepaskan bocah tersebut.

Namun ternyata niat tersebut tidak langsung dapat diterima oleh militer Israel.

Butuh perjuangan negoisasi selama berjam-jam meyakinkan para tentara Israel tersebut.

Akhirnya setelah negosiasi berlangsung selama empat jam bocah tersebut dibebaskan.

Meski di tengah negoisasi, pasukan Israel tetap siaga dan menodongkan senjata.

“Kita kembangkan sisi kemanusiaannya, sehingga mereka akhirnya berhasil membebaskan anak itu,” kata prajurit baret merah ini.

Kiprah Pasukan Garuda saat bertugas di daerah konflik memang selalu mendapat sambutan baik.

Pasukan Indonesia dikenal ramah dan gampang berbaur dengan penduduk lokal.

Selain itu pasukan Indonesia ringan tangan dan selalu memberikan bantuan kepada masyarakat maupun pasukan lain yang membutuhkan pertolongan.

Tak heran jika setiap penugasan pasukan Garuda selalu diterima dengan baik, bahkan seringkali dijamu oleh masyarakat.

Berbeda dengan pasukan perdamaian lainnya yang biasanya selalu dilempari batu saat patroli oleh warga sekitar.

“Pasukan sudah dibriefing, jika bertemu dengan warga Libanon harus disapa, diberi salam, namun tetap siaga."

"Ada yang memberi salam, ada yang tetap memantau situasi sekitar,” kata Yudha. (*)

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Berita Terkini