Meski begitu, pria yang dilaporkan berasal dari Grafton, Australia, itu sempat membuat gestur supremasi kulit putih saat disidang.
Seorang pria kepada New Zealand Herald mengaku dia sangat ingin masuk ke gedung pengadilan dan menusuk Brenton Tarrant menggunakan pisau.
Brenton Tarrant dilaporkan tidak mengajukan permohonan, dan bakal menjalani sidang kembali pada 5 April mendatang.
Jika terbukti bersalah, dia bakal dikenai hukuman mati.
Aksi Brenton Tarrant yang menyerbu Masjid Al Noor ketika Shalat Jumat menuai kecaman keras dari Menteri Luar Negeri Inggris Sajid Javid.
Dia mengaku muak hingga perutnya terasa sakit ketika melihat pemberitaan tersebut hanya karena mereka tengah berdoa kepada Tuhan.
Javid menyerukan kepada orang-orang untuk berhenti menyebarkan konten video ketika Brenton Tarrant datang dan membantai para jemaah di sana.
"Penyebaran itu salah dan ilegal. Platform daring harus bertanggung jawab untuk tidak mengikuti apa 'permintaan' teroris tersebut," tegasnya.
Aksi Tarrant menewaskan 49 orang dengan 48 orang dikabarkan dirawat di rumah sakit.
Tujuh di antara korban terluka diperbolehkan untuk pulang.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Di Pengadilan, Brenton Tarrant Masih Sempat Beri Kode Tangan ke Kelompoknya, Ternyata ini Maknanya