PRIA Bule Ini Ceraikan Istrinya, Demi Karirnya di Militer Indonesia: Dia Membidani Kopassus

Editor: ridwan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Idjon Djanbi komandan pertama Kopassus

Hollandia adalah nama lama Kota Jayapura.

Djanbi mulai suka untuk tinggal di Indonesia.

Dia lantas meminta istrinya, seorang perempuan Inggris yang dia nikahi saat perang serta putra-putrinya untuk tetap tinggal di Indonesia.

Baca: Kepolisian dan Pihak Terkait Latihan Sispamkota Hadapi Kontijensi Pemilu 2019, di Mapolresta Jambi

Namun, istrinya menolak sehingga dia memutuskan bercerai.

Ketika dia kembali ke Indonesia tahun 1947, sekolah paratrooper itu sudah dipindahkan ke Cimahi dan Djanbi dipromosikan menjadi kapten.

Selama 1947-49, sekolah tersebut dipimpin oleh Kapten Djanbi dan terus mendidik pasukan elit Indonesia.

Kapten Djanbi lantas memilih tetap tinggal di Indonesia sebagai warga Sipil dan pindah ke Bandung, menjadi petani bunga di Pacet, Lembang.

Baca: CERITA Dokter Pasukan Marinir TNI AL Menyabung Nyawa, Mengobati di Tengah Hujan Peluru

Di sini, dia memeluk Islam, menikahi perempuan Sunda dan mengubah namanya menjadi Mochammad Idjon Djanbi.

Di tengah kehidupan rukun bersama keluarga kecilnya, tiba-tiba ada seorang utusan penting bertamu ke rumahnya, pada 1951.

Ia adalah Letnan Dua Aloysius Sugianto, dari Markas Besar Angkatan Darat.

Ia membawa mandat guna membujuk Idjon Djandi sebagai pelatih tunggal.

Idjon Djanbi diminta melatih komando di pendidikan CIC II Cilendek, Bogor.

Tak mudah bagi Sugianto bernegosiasi dengan Idjon Djanbi.

Baca: KPU Sarolangun Siapkan Kantong Plastik, Pendistribusian Logistik Pemilu Saat Cuaca tak Menentu

Pasalnya, Idjon Djanbi sudah nyaman atas kehidupan yang tengah dijalaninya di pedesaan.

Namun, berkat kegigihan dan kesabaran Sugianto yang rela menginap dua hari dua malam, membuat Idjon Djanbi luluh.

Halaman
1234

Berita Terkini