TRIBUNJAMBI.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) memamerkan sejumlah senjata yang berhasil dirampas saat baku tembak dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Kabupaten Nduga, Papua, pada Kamis (7/3/2019).
KKB mengunggah foto senjata tersebut melalui akun Facebook mereka @tpnpbnews, Senin (11/3/2019).
Pada unggahan tersebut, Lekagak Telenggen yang mengaku sebagai Komandan Operasi Umum Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), menyampaikan empat pernyataan terkait peristiwa baku tembak pada Kamis lalu.
Dalam unggahan tersebut, ia mengaku bertanggung jawab dan menyatakan siap menghadapi pasukan tambahan TNI yang akan dikirim.
"Hari ini 11/3/2019 PERNYATAAN SIKAP KOMADAN OPERASI UMUM TPNPB se Tanah Papua, Mayjend. Lekagak Telenggen Terkait Peristiwa 7 Maret 2019 di Kampung Windi Distrik Derakma, Bahwa :
1. Saya selaku Komadan Operasi umum 30 Kodap TPNPB Se Tanah Papua sudah menerima Laporan Resmi bahwa Brigjend. Egianus Kogeya dan Pemne Kogeya pimpinan KODAP III Ndugama telah merebut 4 pujuk senjata dan menewaskan 5 anggota TNI di Distrik Derakma Kab Nduga _Papua.
2. Maka saya siap Bertanggung Jawab atas Peristiwa Perebutan 4 pujuk senjata dan menewaskan lima anggota di Distrik Derakma tersebut.
3. Saya dengar Presiden Yokowi Mengirim 7.000 Personil Ke Nduga untuk Pengejaran 4 pujuk senjata itu kami tidak takut kami TPNPB siap jemput kedatangan 7000 Personil itu.
4. Presiden Jokowi sudah tanda tangan TNI perang melawan TPNPB itu Kami sudah ketahui siap menyemput kedatangn tamu.
Demikian pernyataan melalui pesan singkat yang diterima TPNPBnews," berikut isi postingan yang diunggah oleh akun Facebook @tpnpbnews.
Sebelumnya diberitakan, telah terjadi baku tembak antara TNI dan KKB di Kabupaten Nduga, Papua, Kamis (7/3/2019).
Diberitakan Kompas.com, penyerang tersebut terjadi saat pasukan TNI satgas Gakkum yang berjumlah 25 orang tiba di Distrik Mugi untuk melakukan operasi pengamanan jalur pergeseran pasukan pengamanan pembangunan infrastruktur Trans-Papua Wamena-Mumugu di Kabupaten Nduga.
Pasukan TNI lalu mendapatkan serangan yang tidak imbang dari KKB yang berjumlah 50-70 orang.
Serangan tersebut mengakibatkan tiga prajurit TNI gugur. Sementara itu, TNI berhasil menembak mati 7-10 anggota KKB.
TNI juga berhasil menyita lima pucuk senjata milik KKB.