Angin itu mengusik gaya bermain Liverpool.
Mereka tidak bisa dengan sempurna mengandalkan umpan silang dan umpan lambung cepat.
Arah bola tidak bisa diprediksi saat berada di udara.
Pemain Liverpool pun kerap salah antisipasi ketika mendapatkan peluang di depan gawang.
“Bola sangat sulit dikontrol. Padahal, kami memiliki tiga sampai empat peluang bagus,” lanjutnya.
Akibat persoalan angin itu, Liverpool kini berada di peringkat kedua klasemen sementara dengan 70 poin.
Hasil imbang membuat mereka tertinggal satu poin di bawah pemuncak klasemen, Manchester City.
Setelah mendapatkan angin segar pada awal tahun, sempat unggul tujuh poin dari City, Liverpool kembali dalam posisi tertekan.
Penentuan juara berada di tangan City.
Jika mereka memenangi sisa sembilan laga Liga Primer, maka sang juara bertahan akan kembali merebut gelar.
Meski posisi telah berbalik, Klopp meminta anak asuhnya tidak khawatir karena ini baru awal Maret.
“Siapa yang ingin menjadi pemuncak klasemen di awal Maret? Itu memang bagus, tetapi masih banyak laga yang harus dimainkan. Di posisi saat ini, saya baik-baik saja untuk mengejar mereka (City),” ucapnya.
Sementara itu, hasil imbang tanpa gol membuat Liverpool dalam tren kurang baik.
Dalam tiga dari empat laga terakhir, mereka tidak mampu mencetak gol dan membuat laga berakhir 0-0.
Sementara itu, top skor mereka, Salah, tidak mencetak gol dalam tiga laga beruntun untuk pertama kalinya sejak datang ke Anfield.