Beginilah Fenomena 'Pindah Nyoblos' di Sarolangun, Mayoritas Pengajuan dari Pekerja Perusahaan

Penulis: Wahyu Herliyanto
Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pegawai perusahaan mengajukan pindah tempat mencoblos ke KPUD Sarolangun.

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Wahyu Herliyanto

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN- Terkait masyarakat yang pindah tempat mencoblos, KPUD Sarolangun memberlakukan aturan berdasarkan undang-undang. Selain itu harus jelas penyebab mengapa masyarakat harus pindah tempat mencoblos.

Komisioner KPUD Sarolangun, Anif, mengatakan ada beberapa alasan masyarakat harus pindah tempat memilih.

Alasan itu karena sakit, perawatan narkoba, mahasiswa, pindah domisili, warga lapas, karena tugas dan tinggal perusahaan

Ketentuan seperti itu, katanya, memang memudahkan mata pilih untuk bisa memilih.

Namun, di sisi lain, jika pindah milih terjadi, maka persoalan akan timbul dan akan mengakibatkan surat suara tidak penuh dari yang semestinya ada.

"Lima surat suara yang dicoblos menjadi 4 ,3, 2 bahkan satu surat suara," tuturnya.

Contohnya, seorang yang pindah milih berdasarkan pindah dapil, maka hilang satu surat suara di kabupaten. Jika provinsi, pindah antar kabupaten yang berbeda dapil, maka kehilangan suara untuk provinsi.

Dicontohkannya lagi, jika seseorang tinggal di perusahaan, seperti pegawai Pertamina yang datang dengan penuh kesadaran ke KPUD Sarolangun untuk menyampaikan bahwa ia terindikasi pindah milih.

FB LIVE

"Karena pada hari itu (17 April, red) mereka piket dan tidak bisa pulang karena rata rata ada yang di luar sumatra rumahnya," katanya

Baca Juga:

 450 Tahun Terurai, Menteri Susi Pesan ke Pemkab Kerinci, Ini yang Terjadi Jika Sampah Masuk Danau

 Trailer Pertama Film Animasi Frozen 2 Resmi Dirilis Setelah 6 Tahun, Bagaimana Nasib Elsa?

 Mobil Jokowi Diadang Massa, Iriana Lakukan Aksi Tak Terduga saat Seorang Ibu Lolos Penjagaan

 Daftar 7 Nama yang Diperiksa KPK di Mapolda Jambi, Ada Orang Kaya dan Mantan Ajudan Zumi Zola

Hal yang pindah milih seperti ini, katanya hanya bisa memilih satu surat suara dan risiko hanya pemilihan presiden dan wakil presiden

Jumlah yang pindah milih sampai saat ini pihaknya belum bisa dipastikan, karena samapi saat ini pun sudah banyak dan masih dalam tahap pendataan dan beberapa hari lagi akan dilakukan pleno.

"Mayoritas warga pindah milih kebanyak perusahahaan yang bekerja di sini," katanya.

"Kita sarankan kepada pemilih agar tidak pindah milih, kecuali sakit dan karena tugas," ucapnya.

Berita Terkini