"Kita sudah ratusan jenderal-jenderal hebat ikut bergabung dengan kita. Kita juga punya banyak ahli (intelijen)," katanya.
Fadli Zon juga membeberkan bahwa memang Muchdi yang merupakan pendiri partai Gerindra sudah lama tidak melakukan komunikasi dengan Prabowo.
Ia melanjutkan, Muchdi juga telah lama keluar dari Gerindra sejak pemilu tahun lalu.
"Karena kan Pak Muchdi ini kan sudah dua kali pindah partai. dari Gerindra pindah ke PPP, lalu pindah ke Berkarya. Jadi udah pindah-pindah," pungkasnya.
Alasan Muchdi Pr Pindah
Dikutip dari Kompas.com, Senin (11/2/2019), Muchdi Pr mengatakan alasannya berpindah haluan dukungan lantaran ia melihat kinerja Jokowi selama 5 tahun masa kepemimpinannya.
Baca: Tiga Langkah Sintong Panjaitan saat Pencopotan Prabowo Subianto, Kisah Pengepungan Rumah Habibie
Baca: Kasus Dugaan Pelanggaran Caleg Partai Berkarya Bungo Diputuskan Rabu (30/1)
Baca: Sebut Soeharto Gurunya Korupsi, Ahmad Basarah PDIP Akan Dilaporkan Partai Berkarya
"Pertama, karena saya melihat Pak Jokowi ini sudah berbuat banyak selama lima tahun ini. Pembangunan yang dirasakan masyarakat Indonesia itu sudah jelas, mulai jalan tol, masalah pelabuhan, masalah airport, masalah industri, dan lain-lain," kata Muchdi dalam sebuah video yang beredar.
Menurutnya, Jokowi lah yang memiliki prestasi paling cemerlang selama presiden 15 tahun reformasi.
Ia bahkan meragukan Prabowo bisa melakukan masa kepemimpinan 5 tahun ke depan.
Sebab, Muchdi yang juga pernah menjabat Danjen Kopassus TNI AD mengaku sudah lama mengenal Prabowo sebagai kawan.
"Pak Prabowo itu kan kawan saya. Jadi, saya kira itu tidak bisa dilakukan Pak Prabowo lima tahun ke depan," ucap Muchdi.