Untung, tidak sampai meninggal.
Keduanya dilarikan RS RW Mongisidi lalu dirujuk ke RSUP Prof Kandou Manado untuk mendapatkan perawatan medis.
Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Manado Arther Mawikere mengatakan status penghuni rudenim final reject atau ditolak sebagai pengungsi.
“Yang jelas status mereka final reject, dan sejak 01 Februari 2019 berada dalam pengawasan Imigrasi sesuai surat UNHCR tanggal 31 Januari 2019,” ujarnya.
“Termasuk Internasional Organizations for Migrations yang telah memutus pemberian fasilitas mereka, oleh karena ulah dan perbuatan mereka yang menolak beberapa kali pihak UNHCR untuk menemui mereka. Sehingga status mereka adalah Immigratoir sesuai UU nomor tahun 2011 tentang kemigrasian,” ujar Mawikere lagi.
Diketahui, Immigratoir adalah istilah untuk pelaku pelanggaran Peraturan Keimigrasian yang diatur dalam Undang-Undang nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
Baca:
Ani Yudhoyono Terbaring Sakit, Banjir Ucapan Doa Termasuk Joko Widodo Dan Prabowo Subianto
Yusuf Mansur Puji Ibadah Jokowi, Netizen Nyinyir, Yusuf Mansur Jawab Tegas
SUBHANALLAH Fahrul Amin Bocah Tunanetra Hafal Al Quran 30 Juz, Ini Video dan Tips Cara Menghapalnya
Cinta Sejati, Model Cantik Tak Juga Move On Kekasih Meninggal Setahun Lalu, Unggahannya Mengharukan
UPDATE Kondisi Adi Saputra, Seperti Ini Kondisi Kontrakan Pemuda yang Viral Karena Unboxing Motor
Beberapa tahun terakhir, penghuni rudenim Manado terus menggelar demo dan aksi mogok makan untuk memprotes kebijakan pemerintah Indonesia dan PBB
Bahkan satu keluarga memberi anak mereka dengan nama "Tahanan PBB" dan Tahanan PBB Dua"
Aksi mereka mogok makan diantaranya meminta agar mereka bisa dipindahkan ke Commumity House.
Mereka menilai tinggal di rudenim bak hidup dalam penjara.
Sedangkan dalam Commumity House bisa berinteraksi dengan penduduk setempat.
Adapula menuntut diberi suaka ke Australia dan Amerika Serikat.
3 Pencari Suaka Mogok Makan
Sementara itu, tiga penghuni Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar aksi mogok makan, pada Selasa (5/2/2019) pekan lalu
Informasi yang dihimpun tribunmanado.co.id, ketiga pencari suaka tersebut terdiri suami istri dan seorang anak.