“Saya tidak menambah, saya mendukung pernyataan Pak Jokowi,” kata Ma’ruf saat segmen kedua terkait pertanyaan soal penegakan hukum dan HAM.
Baca: Pria Ini Mati Suri 7 Menit, Begini Pengalamannya Saat Merasakan Dirinya Terlepas dari Tubuh
Baca: Pasca Debat Pilpres 2019, Pengamat Perilaku Sebut Jokowi Seperti Mantan Presiden Amerika Serikat
Sementara cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno bicara lebih banyak dan lebih panjang dibandingkan Ma'ruf.
Berdasarkan pemantauan Kompas.com, Prabowo Subianto berbicara sebanyak 19 kali, sementara Sandiaga berbicara sebanyak 10 kali.
Jika dibandingkan, total durasi Prabowo berbicara, yaitu 21 menit 11 detik, sedangkan Sandiaga berbicara selama 7 menit 21 detik.
Ma'ruf beralasan, debat pertama penekanannya lebih kepada capres untuk menunjukan keunggulannya. Karena itu, Jokowi yang lebih banyak bicara.
"Tapi saya katakan debat itu kan pertama lebih ke Presiden, dia harus lebih dominan, saya hanya menambah saja," kata Ma'ruf di kediamannya, Menteng, Jakarta.
"Karena dia Presiden. Makanya tadi malam pun saya tidak banyak bicara. Hal-hal yang perlu saya tambahkan saja."
Baca: Cincin Berlian Rp 12 Miliar Harus Dipotong Karena Tak Bisa Dilepas dari Jari Manis Wanita Ini
Baca: Safrial: Saya Tidak Minta Apa-apa, Saya Hanya Minta Kinerja Sudara
Lagi pula, kata Ma'ruf, yang banyak ditanyakan dalam debat adalah hasil kerja Jokowi selama empat tahun memerintah.
Karena belum masuk dalam pemerintahan, Ma'ruf merasa tak berwenang mengomentari hal tersebut.
"Masalah yang banyak berkembang tadi malam itu masalah yang kebijakan yang sudah dilakukan Pak Jokowi," jelas Ma'ruf.
"Kan tidak pantas saya yang jawab, yang lebih tahu soal itu Pak Jokowi, nah gitu saya kira."
"Kalau sudah dijelaskan oleh Presiden, ya saya tinggal menyetujui, mendukung, jangan seperti orang balapan."
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Jokowi Sebut Anaknya Gagal CPNS dalam Debat Pilpres Pertama, Ternyata Ini Nilai Kahiyang Ayu, http://jakarta.tribunnews.com/2019/01/18/jokowi-sebut-anaknya-gagal-cpns-dalam-debat-pilpres-pertama-ternyata-ini-nilai-kahiyang-ayu?page=all.
Editor: Erlina Fury Santika