viral di media sosial

5 Fakta Viralnya Nurhadi - Aldo Capres-Cawapres Palsu 2019, Ini Kisah di Baliknya

Editor: hendri dede
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

nurhadi-aldo

@Devisuciati981 : Mohon dukungan ubtuk teman saya untuk indonesia semakin tronjal tronjol #McQueenYaQueen

@Anak_Sustagen : Nurhadi presidenku Dari rakyat untuk penguasa Tronjal Tronjal maha Asyik #SmackQueenYaQueen #McQueenYaQueen
@TriyaczaGayuh: Yang lain serangan fajarnya pakek kertas beda sama pasangan dildo mereka bagi bagi durian untuk kaum missqueen.
#McQueenYaQueen

@mnoorrahim_ : Ditengah politik dengan polarasi yang tajam + kuatnya narasi cebong-kampret, kita membutuhkan pemimpin yang menghadirkan tawa, juga yang membuat Indonesia lebih tronjal-tronjol lagi.

#DildoFor2019 #DildoForTronjalTronjol #McQueenYaQueen
Sedangkan jika mengutip dari akun resmi instagram @nurhadi_aldo sudah di ikuti oleh lebih dari 114 ribu pengikut.

mengutip juga dari instagramnya juga memang nurhadi - aldo ini banyak melakukan candaan.

Candaan mereka seperti "Jika Karl Marx memimpikan tatanan masyarakat tanpa kelas lalu dimana kita akan belajar" dan masih banyak lagi lainnya.

4.Banyak yang Ingin Menjadi Relawan & Timsesnya

Viralnya Capres Nurhadi dan Cawapres Aldo menjadikan banyak sekali yang menjadi relawan dan tentu timsesnya.

Hal ini seperti diketahui banyak juga akun-akun instagram yang menaman dirinya sebagai relawan / timses.

Mulai dari daerah Surakarta, Jawa Timur, Jawa Barat hingga Kalimantan Tengah dan masih banyak lagi lainnya.

5. Komentar Sandiaga Uno

Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno angkat bicara soal Capres-Cawapres fiktif Nurhadi-Aldo yang ramai di media Sosial.

Menurut Sandiaga munculnya Capres-Cawapres nomor urut 10 yang iusung oleh koalisi Tronjal tronjol Maha Asyik itu merupakan fenomena yang menjadi koreksi bagi pasangan calon presiden-wakil presiden dan para Calon Anggota Legislatif.

"Bagi saya ini fenomena nyata, dan ini koreksi buat kami pasangan calon buat partai politik, buat Caleg-Caleg baik yang ditingkat kabupaten-kota provinsi maupun di DPR RI," kata Sandi di Jalan Jenggala, Kebayoran Baru, Jakarta, Selatan, Minggu, (6/1/2019).

Mengutip dari Tribun Jakarta, Sandi menilai fenomena tersebut muncul karena Capres-Cawapres dan Caleg belum bisa menjawab apa yang sebenarnya menjadi keinginan masyarakat.

Halaman
1234

Berita Terkini