Di Papua Nugini, Santet & Roh Kuno Hingga Penyihir Masih Bertahan di Era Moderen Saat ini

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu suku dari daerah pegunungan hutan tinggi melukis diri seperti roh mayat hidup untuk menak

Industrialisasi dan kapitalisme, misalnya, membawa masalah seperti pengangguran dan ketidakamanan keuangan karena fluktuasi ekonomi.

Lebih jauh lagi, perjalanan dan perdagangan global telah membawa lebih banyak penyakit dari generasi sebelumnya, seperti penyebaran HIV.

Baca: Sempat Ditunda, Sidang Tuntutan Kasus Embung Sungai Abang Dijadwalkan Rabu ini

Baca: VIDEO: Unggul Sementara Perolehan Medali, Marching Band Kota Jambi Bawakan Konsep Anime

Topeng tari roh laki-laki dari Desa Kabriman,, Papua Nugini (Ancient Origins)

Masalah-masalah modern yang muncul seperti itu pun kemudian akan dikira berasal dari santet.

Wajar saja, ketika ada yang salah hal pertama yang manusia lakukan adalah mencari penjelasan yang masuk akal.

Sementara, hal-hal magis seperti itu lah yang paling akrab dalam konteks budaya mereka.

Keyakinan tentang sihir begitu tertanam kuat dalam budaya Papua Nugini.

Hal itu lantas membuat roh-roh kuno dan penyihir mematikan seakan-akan tetap 'dirawat' hingga bertahan pada zaman modern

Baca: Seorang Pemulung Teriak Minta Tolong, Kaget Temukan Mayat Dalam Drum

Baca: Bingung, Dituduh Pakai Aplikasi Tuyul Ibu Tua Ini Dipecat Gojek

Banyak masyarakat di Papua New Guinea, terutama masyarakat dataran tinggi, memang baru-baru ini saja terpapar untuk penjelasan alternatif tentang hal-hal yang salah di dunia, termasuk penyakit.

Juga benar bahwa masalah yang dihadapi banyak orang Papua Nugini belakangan ini disebabkan karena industrialisasi. (Intisari.grid.id/Muflika Nur Fuaddah)

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Berita Terkini