Lion Air

Pengakuan Pilot Lion Air Terungkap dari Rekaman Percakapan dengan Petugas ATC

Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Grafis pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbanga JT 610 yang jatuh di perairan Karawang.

TRIBUNJAMBI.COM - Beredar rekaman percakapan terakhir pilot Lion Air JT 610. Ternyata, sang pilot sempat meminta kembali atau return to base (RTB), beberapa menit usai lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta.

Tapi mengapa pesawat itu tak kembali ke bandara, malah kemudian jatuh?

Tak hanya terkait penyebab jatuhnya pesawat, masyarakat juga dibuat berduka atas kesedihan yang dirasakan keluarga korban. Apalagi, masih cukup banyak korban yang jasadnya belum ditemukan hingga kini.

Setelah blackbox pesawat ditemukan, baru-baru ini terungkap rekaman percakapan terakhir dari pilot Lion Air sebelum pesawat jatuh di kawasan perairan Karawang, Jawa Barat.

Dilansir Tribunstyle.com dari tayangan Redaksi Sore Trans7, beredar rekaman percakapan pilot Bhavye Suneja dengan Petugas Pengatur Lalu Lintas Penerbangan, ATC Bandara Soekarno Hatta, menjelang jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP JT 610.

Dalam tayangan itu dijelaskan, pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 06.20 WIB.

Pesawat naik ke ketinggian 27.000 kaki tanpa ada hambatan.

Setelah 20 menit lepas landas, co-pilot Harvino meminta sejumlah posisi di sekitar pesawat dipertahankan berkaitan dengan kondisi pesawat.

Saat ditanya oleh ATC ada masalah apa, sang pilot mengaku ada persoalan dengan kendali penerbangan.

Baca: Pihak Lion Air Akui Pesawatnya Senggol Tiang di Bandara Fatmawati Bengkulu

Baca: KNKT Temukan Fakta Mesin Pesawat Lion JT610 Masih Hidup dan Berputar Tinggi saat Menabrak Air Laut

Baca: Daftar 19 Kecelakaan Lion Air Sebelum Peristiwa JT610, Ini Jumlah Penyebab Terbanyak

ATC yang melihat pesawat turun, meminta pesawat Lion untuk naik ke posisi 5.000 kaki.

Setelah 7 menit berselang, ATC memerintahkan pesawat Sriwijaya Air yang tengah melintas untuk menghindar dan memberi ruang kepada Lion Air yang terus melaju tidak stabil.

Pada pukul 06.29 WIB, pilot Lion Air kembali mengungkapkan ada masalah dengan kendali penerbangan dan penerbangan dilakukan secara manual.

Penyidik KNKT memeriksa mesin pesawat yang ditemukan dari lokasi jatuhnya Lion Air di Perairan Tanjung Karawang. (AP: Achmad Ibrahim) ()

Pada 10 menit penerbangan pesawat JT610, pilot mengabarkan dalam posisi balik ke Bandara Soekarno Hatta karena ada masalah dengan kendali penerbangan.

Pilot juga mengungkapkan terkait masalah cuaca untuk memperkuat buruknya keadaan penerbangan pada saat itu.

Petugas memilah serpihan pesawat dan barang penumpang pesawat Lion Air JT 610 di Dermaga JICT 2, Tanjung Priuk, Jakarta Utara, senin (29/10/2018). Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta - Pangkal Pinang jatuh di perairan Pantai Karawang, Jawa Barat. Pesawat membawa yang jatuh di perairan Pantai Karawang mengangkut 181 penumpang.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO) ()

Permintaan tersebut disetujui oleh ATC. Dan di menit ke 11, Pilot Bhavye Suneja tidak bisa memastikan ketinggian pesawat karena semua petunjuk di kendali penerbangan sama.

Sang pilot pun meminta dipastikan agar tidak ada penerbangan lain di ketinggian 3000 kaki di jalur ke Bandara Soekarno Hatta.

Selang 1 menit kemudian, ATC apakah Lion Air siap runway, namun tidak ada balasan.

ATC pun akhirnya menghubungi penerbangan Batik Air 410 untuk melihat posisi Lion Air.

Simak dari menit 14.14 di video berikut ini.

Sebelumnya, pesawat Lion Air JT610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang dilaporkan hilang kontak pada Senin (29/10/2018) pagi.

Saat ini manajemen Lion Air masih menyelidiki kabar mengenai pesawat yang hilang kontak tersebut.

Dilansir Tribunstyle.com dari situs FlightRadar, penerbangan itu menggunakan pesawat dengan kode B38M, yaitu dengan pesawat Boeing 737 MAX 8.

Adapun, registrasi pesawat adalah PK LQP.

Petugas gabungan Polri dan Basarnas mengumpulkan puing pesawat Lion Air JT 61O dan barang penumpang yang ditemukan dari hasil pencarian di posko Basarnas, Terminal JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (30/10/2018). Tim SAR gabungan terus melakukan penyisiran pascajatuhnya pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkalpinang di perairan utara Karawang-Bekasi. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) ()

Pesawat itu berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, sekitar pukul 06.10 WIB.

Sedianya, pesawat mendarat di Bandara Pangkal Pinang pukul 07.20 WIB.

Pesawat sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari radar.

Pesawat yang membawa total 189 orang penumpang, pilot dan awak kabin.(Tribunstyle.com/Tisa)

Baca: Budi Menangis di Bawah Air, Pemandangan Temuan Penyelam saat Evakuasi Korban Lion Air

Baca: Kronologi Penangkapan Maria Ozawa di Bali, Ini yang Terjadi di Lokasi Pesta

Baca: 10 Foto Miyabi Dalam Balutan Pakaian Sopan dan Elegan, Tak Lagi Tampil Buka-bukaan

Berita Terkini