Ekslusif Tribun Jambi

Minyak Curah Tak Boleh Lagi Beredar Tahun 2019, Inilah Reaksi Para Pedagang di Pasar Kota Jambi

Editor: bandot
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang mengemas minyak goreng curah di sebuah kios di Jakarta Selatan

TRIBUNJAMBI.COM - Mulai tahun depan tidak dibolehkan lagi transaksi jual beli minyak curah di pasaran.

Kebijakan minyak goreng wajib kemasan sudah diatur di Permendag yang terbit pada tahun 2016, tentang minyak goreng wajib kemasan.

Aturan ini mewajibkan penjualan minyak goreng harus menggunakan kemasan.

Adapun minyak goreng yang bisa dijual juga sudah harus bersertifikat sesuai standar nasional Indonesia (SNI).

Kepala Disperindag Provinsi Jambi, Ariansyah, menegaskan pihaknya akan menjalankan aturan dari pemerintah pusat tersebut.

“Apapun alasanya, distributor minyak goreng curah mulai tahun depan harus beralih. Hanya minyak goreng kemasan yang bisa dijual di pasar," kata Ariansyah.

Baca: Jenazah Janry Efriyanto Warga Jambi Korban Lion Air Jatuh Akan Diterbangkan Hari Ini

Pantauan Tribun di Pasar Angso Duo, Kota Jambi, penjual minyak goreng curah mengaku hingga kini permintaan minyak goreng curah masih lebih tinggi dibandingkan minyak goreng kemasan.

Harganya memang jauh lebih murah.

"Sekilo minyak goreng curah Rp 10 ribu. Kalau minyak goreng yang lain rata rata Rp 14 ribu sampai Rp 16 ribu," kata Yusri, pedagang di Pasar Angso Duo, pekan lalu.

Ia mengaku, penjualan minyak goreng curah masih banyak diminati sampai sekarang. Pasalnya harganya tidak pernah mengalami kenaikan sejak dulu.

"Jarang sekali harganya naik. Kalau yang bermerek (kemasan) biso naik seribu," ujarnya.

Baca: Pesawat Jatuh, Pemerintah Indonesia Akan Audit Seluruh Maskapai

Dia mengaku dalam sehari bisa menjual puluhan kilogram minyak goreng curah. "Pasokan minyak dari distributor datang terus. Jarang langka," terangnya.

Terkait adanya pelarangan penjualan minyak goreng curah mulai tahun depan, Yusri mengatakan itu sangat disayangkannya jika direalisasikan.

Menurutnya bisa jadi hal itu membuat penurunan pada pendapatanya.

“Soalnya peminat sampai sekarang masih banyak," tuturnya.

Halaman
12

Berita Terkini