Sebelumnya, signal black box sudah terdeteksi ROV milik BPPT yang berada di Kapal Baruna Jaya 01.
Lebih lanjut, kedua penyelam TNI AL itu masuk ke dasar laut.
Mereka berdua menemukan sinyal black box yang semakin kuat di kedalaman 25 sampai 30 meter.
Signal tersebut terpancar dari dalam lumpur di dasar laut.
Kendati demikian, dua orang penyelam itupun mendapatkan hambatan ketika ingin mendekati dan menggali lumpur tersebut.
Sertu Marinir Hendra Syahputra dan Kopda Marinir Noor Ali terhambat arus yang cukup kencang.
"Jadi kami sempat terhambat arus yang cukup kencang, untuk menggali black box tersebut yang berada di dalam lumpur," cerita Hendra di Kapal Baruna Jaya 01.
Tim penyelam Polisi Air Polri, Sanny Limbungan pun menceritakan kondisi di dasar laut.
Menurutnya, kedalaman lumpur di dasar laut yang mengubur black box Lion Air JT610 mencapai 1 meter.
"Lumpur sedalam satu meter," papar Sanny Limbungan.
Jarak pandang saat di dasar laut pun tak terlalu baik.
Para penyelam hanya dapat melihat dengan jarak pandang sekitar dua meter.
Bahkan, jika ada pergerakan di laut, lumpur-lumpur tersebut akan ikut naik.
Hal tersebut yang membuat jarak pandang semakin buruk.
"Begitu goyang, lumpurnya naik, sudah tidak kelihatan," ungkap Sanny Limbungan.