"Dia meneliti tidak seperti pandangan orang jatuhnya Ahok karena sentimen Agama, tapi di beberapa titik, dia mengungkap pada hasil penelitian itu, ada ketidak adilan sosial," ujarnya menegaskan maksud dari apa yang ia sampaikan.
Ia pun menduga, upaya kedua pasangan capres-cawapres untuk menarik ulama bisa saja tidak ada pengaruhnya terhadap suara rakyat.
"Artinya rakyat rasional, dan jangan-jangan ini tidak ada pengaruhnya. Mau Pak Jokowi didukung ulama, mau Pak Prabowo didukung ulama, walaupun saya nggak pernah denger ada yang mendukung, misalnya Pak Jokowi mendukung ulama, Pak Prabowo mendukung ulama, kan lebih enak daripada Pak Prabowo didukung ulama," bebernya.
Ia kemudian kembali menegaskan kalau hasil penelitian itu ditulis dalam Bahasa Inggris.
"Aku ngerti sedikit-sedikit, bahwa tidak seperti dugaan selama ini, Ahok jatuh bukan karena sentimen agama, atau paling tidak bukan itu
Takut dengan takbir GNPF saat dukung Prabowo
Budayawan Sudjiwo Tedjo menyindir soal takbir yang sering dikumandangkan beberapa orang jelang Pilpres 2019.
Menurutnya, takbir yang diserukan oleh beberapa orang di antaranya Penasihat GNPF, Haikal Hasan, dan Ketua GNPF Ulama, Yusuf Muhammad Martak itu menakutkan.
Hal itu secara terang-terangan disampaikan Sudjiwo Tedjo dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (18/9/2018).
"Saya jelek-jelek gini kerjaan saya keliling pesantren. Tapi kenapa kalau saya mendengar sampeyan-sampeyan takbir (Haikal Hasan dan Yusuf Muhammad Martak), kok takut saya? Ya, termasuk takbirnya sampeyan (menunjuk Nusron Wahid)," kata Sudjiwo Tedjodilansir TribunnewsBogor.com di tayangan YouTube Indonesia Lawyers Club tvOne, Rabu (19/9/2018).
Ia pun tampak bingung dan mempertanyakan apa kira-kira yang jadi alasan, kenapa ia bisa merasa takut mendengar mereka mengucap takbir.
"Mereka kok kalau takbir saya takut gitu, apa karena hidup saya terlalu kotor? Tapi rasanya nggak kotor-kotor banget hidupku," ujarnya.
Kemudian Karni Ilyas menimpali pertanyaan itu dengan menjawab setengah kotor.
"Iya, setengah kotorlah," ujarnya membenarkan pernyataan Karni Ilyas.
Sebab menurut dia, ketika seseorang mendengar takbir, bukanlah seharusnya membuat seseorang menteskan air mata.