Cerita Ahok Ditawari Suap Rp 30 Miliar Untuk Diam, Ini yang Terjadi Pada Pengusaha yang Menawarinya

Editor: bandot
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sedang 'mengamuk' karena tidak puas di depan anak buahnya di Balai Kota Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (11/3/2014). Emosi mantan Bupati Bangka Belitung ini di picu dipersulitnya bantuan 30 busway pemprov. (Warta Kota/henry lopulalan)

Ahok bertanya apa alasan si pengusaha ingin menyuapnya.

Baca: Percakapan Raisa Saat Video Call Dengan Sutopo Purwo Nugroho, Ini Kenangan Terindah Buatku

Si pengusaha kata Ahok terkejut mendengar ucapan yang keluar dari mulutnya.

"Dia bilang, 'Lo emang gila lo'. Gue jawab aja, 'gue emang gila'. Memang semua orang ada harganya dan saya bisa disogok seharga nyawa kamu. Langsung dia enggak enak dan abis itu dia musuhin saya. Kalau mau jaga wibawa, dihadapan orang kaya sekalipun tidak terima suap," ujarnya.

Tak hanya itu pada kasus korupsi megaproyek e-KTP atau KTP elektronik Ahok yang sebelumnya anggota Komisi II DPR RI dan disebut ikut bicara dalam rapat membahas proyek e-KTP.

Ahok, sapaan Basuki, tidak membantah pernah ikut rapat soal ini, tetapi dia mengaku paling keras menolak usulan proyek e-KTP saat itu.

bisa aja yang mau bagi bikin daftar, kita terima apa nggak. Nggak ada (saya terima). Orang paling nggak

"Saya paling keras menolak e-KTP. Pakai aja bank pembangunan daerah. Semua orang mau bikin e-KTP, masih ada rekamannya, kok," kata Ahok dalam wawancara sebagaimana dikutip dari tayangan Kompas TV.

Baca: BMKG Buka Formasi Penerimaan CPNS 2018, Daftar di sscn.go.id, Ini yang Dibutuhkan dan Syaratnya

Baca: Instansi Ini Sepi Peminat pada Pendaftaran CPNS di sscn.bkn.go.id, Padahal Gajinya Diatas Rp 10 Juta

Pada DPR RI, menurut Ahok, godaan untuk korupsi tak hanya dari pembahasan proyek bernilai miliaran rupiah hingga triliunan rupiah.

Sederhananya adalah melalui perjalanan dinas.

"Yang pasti, uang perjalanan dinas lebih sehari dua hari saya balikin kok. Kamu cek aja. Saya rasa mungkin di DPRD, DPR nggak ada kayak saya, kali. Perjalanan dinas nggak sesuai harinya, saya balikin," ujar mantan politikus Partai Golkar dan Partai Gerindra ini.

Baca: Relawan Menangis Melihat Isi Truk Dijarah Warga Saat Hendak ke Palu,

Baca: Pengalaman Pimpin Pasukan Kok Prabowo Bisa Dikelabui Ratna Sarumpaet? Ini Penjelasan Dahnil Anzar

Soal korupsi anggaran proyek e-KTP, sejak awal, Ahok menolak menerima aliran dana sebab curiga pada sumbernya.

"Saya aja bilang, uang yang tidak ada dipotong pajak, pasti ini uang nggak bener. Saya nggak ada balikin uang itu (korupsi proyek e-KTP). Orang udah tahu siapa Ahok, kok. Siapa berani kasih duit gue. Kasih duit, gue lapor ke KPK langsung," katanya.

Ahok memang pernah tercatat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2014.

Namun, dia mengundurkan diri pada tahun 2012, ketika mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Berita Terkini