Karena apabila pemukulan tersebut terkait pilihan politik Ratna yang kerap lantang mengkritisi pemerintah, maka menurutnya Indonesia sudah jauh dari rasa aman.
"Apabila ini terkait aktifitas politiknya, maka sungguh negeri ini semakin jauh dari rasa aman dan demokrasi semakin mati," ujar Ferdinand.
Polisi Belum Terima Laporan
Sementara itu, pihak kepolisian mengaku belum mendapat laporan atas kasus yang menimpa Ratna.
"Belum ada laporan, itu sumbernya dari mana dan siapa, pastikan dulu," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko via ponselnya, Selasa (2/10/2018), seperti yang dikutip dari Tribun Jabar.
Tanggapan Angkasa Pura II
Executive General Manager Angkasa Pura II Andika Nuryaman menanggapi kabar aktivis Ratna Sarumpaet yang mengalami penganiayaan di bandara pada Jumat (2/10/2018).
Diberitakan Kompas, Selasa (2/10/2018), Andika menyebutkan bahwa hal itu tidak terjadi.
"Enggak bener ah, itu enggak pernah kejadian di bandara," katanya.
Bahkan pihaknya sudah memastikannya dengan memintai keterangan dari beberapa pegawai di bandara bahwa tidak ada kejadian penganiayaan.
"Teman FC (staf), teman sekuriti, OIC (officer in charge), Personal, enggak ada (kejadian itu). Kan itu disebutin tanggal 21 tuh, enggak ada kejadiannya," ujarnya.
Pembenaran dari Para Tokoh
Sejumlah Tokoh pun memberikan pernyataan yang mengklarifikasi kabar penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet.
Diketahui, kabar ini pertama muncul dari akun Facebook Jodhi Yudoyono memposting foto diduga mirip Ratna Sarumpaet hari ini, Selasa (2/10/2018).
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan jika penganiayaan ini benar adanya.