Layaknya 'Neraka' Latihan Kopassus Disebut Sangat Keras dan Sungguh Menyeramkan

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komando Pasukan Khusus (Kopassus)

Pasukan elite TNI AD Komando pasukan Khusus atau Kopassus, memang sudah terkenal kehebatannya. Namun, sebelum seorang prajurit mendapatkan baret merah dan brevet komando kebanggaan korps tersebut, prajurit harus melewati pelatihan khusus yang nyaris melewati kemampuan batas manusia.

Tahapan pertama yang harus dilalui adalah Tahap Basis, yaitu pemusatan pelatihan di Pusat Pendidikan Pelatihan Khusus, Batujajar, Bandung.

Di sini, calon prajurit komando dilatih keterampilan dasar.

Seperti menembak, teknik dan taktik tempur, operasi raid, perebutan cepat, serangan unit komando, navigasi darat dan berbagai keterampilan lain.

Baca: Nama Ahok Dibalik Kesuksesan Asian Games 2018, Akun Facebook ini Ungkap Hal itu

Selesai latihan basis, dilanjutkan dengan Tahap Hutan Gunung yang diadakan di Citatah, Bandung.

Di sini, para calon prajurit komando berlatih untuk menjadi pendaki serbu, penjejakan, anti penjejakan, survival di tengah hutan. (YouTube)

Dalam Pelatihan Survival, calon Prajurit komando harus bisa hidup di hutan dengan makanan alami yang tersedia di hutan.

Dengan latihan ini Prajurit Komando harus bisa membedakan tumbuhan yang beracun dan dapat dimakan, dan juga mampu berburu binatang liar untuk mempertahankan hidup.

Tahap latihan hutan gunung diakhiri dengan long march dari Situ Lembang ke Cilacap dengan membawa amunisi, tambang peluncur, senjata dan perlengkapan perorangan.

Kopassus

Dalam bukunya yang berjudul Pramono Edhie Wibowo dan Cetak Biru Indonesia ke Depan, yang diterbitkan QailQita Publishing, 2014, mantan Kepala Staf TNI AD Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo membeberkan pengalamannya saat mengikuti latihan Kopassus.

Mengintip "neraka" di Cilacap

Latihan terberat sudah menanti saat sampai di Cilacap. Ini merupakan latihan tahap ketiga yang disebut latihan Tahap Rawa Laut, calon prajurit komando berinfliltrasi melalui rawa laut.

Di sini, materi Latihan meliputi navigasi Laut, Survival laut, Pelolosan, Renang ponco dan pendaratan menggunakan perahu karet.

Para calon prajurit komando harus mampu berenang melintasi selat dari Cilacap ke Nusakambangan.

Baca: VIDEO: Launching Tempat Baru dengan Dua Lantai, Informa Semakin Lengkap

“Latihan di Nusakambangan merupakan latihan tahap akhir, oleh karena itu ada yang menyebutnya sebagai hell week atau minggu neraka. Yang paling berat, materi latihan ‘pelolosan’ dan ‘kamp tawanan’,” kata Pramono.

Halaman
123

Berita Terkini