"Ternyata apa yang dipikirkan ketika itu berlainan dengan kenyataan," tulis Kwik.
Kwik selanjutnya mengungkapkan betapa dinamisnya kehidupan politik di negeri ini.
Dalam buku yang diterbitkan tahun 2017 itu juga diceritakan bahwa saat itu Jokowi sadar bahwa tutur kata dan perilaku Ahok akan membuatnya tidak bisa bertahan sebagai gubernur.
Baca: Link Live Streaming China Open 2018 - Laga Marcus/Kevin dan 12 Wakil Indonesia
Baca: Dipenjara Kasus Korupsi, Setya Novanto Jual Rumah Untuk Cicil Uang ke KPK, Segini Harga Rumahnya
"Ternyata sekarang semuanya benar," tulis Kwik Kian Gie.
Sejumlah kritik juga dituliskan Kwik Kian Gie terhadap para pendukung Ahok.
"Yang tidak disadari oleh pendukung Ahok ialah bahwa mereka itu terkesan menjadi politisi dadakan," tulis Kwik.
Menurutnya, Ahok dan para pendukungnya tak sadar bahwa manusia mempunyai perasaan, mempunyai emosi, dan juga mempunyai emotional intelligence di samping intelligent quotient.
"Sehingga hatinya tersaikiti ketika dimaki dengan tutur kata yang sangat kasar dan kotor," tulis Kwik Kian Gie.
Baca: Video Cristiano Ronaldo Menangis Usai Diberi Kartu Merah Setelah Berduel dengan Jeison Murillo
Baca: Hasil Liga Champions Valencia vs Juventus - Ronaldo Nangis Diganjar Kartu Merah, Juve Menang 0-2
Sudjiwo Tedjo Beberkan Penelitian Doktor, 'Ahok Jatuh Bukan Karena Sentimen Agama'
Budayawan Sudjiwo Tedjo mengungkap hasil sebuah penelitian yang mengungkap bahwa jatuhnya Mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bukan karena sentimen agama.
Hal itu disampaikan oleh Sudjiwo Tedjo di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) Selasa (18/9/2018) malam.
"Dua minggu yang lalu saya baca artikel-nya Edward Ghani, direkomendari sama bekas menteri keuangan Chatib Basri, itu Ahok jatuh bukan karena sentimen agama, hasil penelitian," ujarnya dilansir dari tayangan ulangnya di YouTube Indonesia Lawyers Club tvOne, Rabu (19/8/2018).
"Tapi karena ada beberapa titik yang tidak mengalami keadilan," tambahnya.
Ia kemudian menjelaskan kalau penelitian yang ia baca itu merupakan tulisan di tingkat doktoral dari penulis yang kuliah ekonomi politik di London.