Kolonel Moeng Telan 6 Telur Ular Sanca, Mau tak Mau Siswa Kopassus Jawab Siap, Lalu Ikut Makan

Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RPKAD dan Kolonel Moeng Pahardimulyo. (kolase tribun jabar)

TRIBUNJAMBI.COM - Ada banyak tokoh legendaris Kopassus. Nama-nama yang muncul sejak 1960-an itu tetap harum sampai sekarang.

Satu di antara nama itu muncul pada 1964, saat Komando Pasukan Khusus masih bernama pasukan Resimen Para Komando Angkatan Darat ( RPKAD).

Saat itu, RPKAD pernah memiliki komandan yang terkenal keras dan disiplin.

Sang komandan itu juga dikenal gemar menerapkan hidup sederhana. Kolonel Moeng Pahardimulyo, namanya.

Satu di antara prinsip Kolonel Moeng yang sangat keras.

Setiap prajurit Kopassus, walau hanya bersenjata sebilah pisau komando, harus bisa memenangkan pertempuran serta survive ketika sedang berada di hutan selama berhari-hari.

Baca: Ngintip Kendaraan Tempur Kopassus, Sekilas Mirip Hummer, Ternyata Pakai Material Pesawat

Baca: 1999, 80 Anggota Paskhas Siap Genggam Granat saat Pangkoopsau Ditodong Senjata Pasukan Interfet

Baca: Tentang Makhluk Bermata Satu, dari Mitologi Yunani sampai Penjelasan Ilmu Kesehatan Modern

Dalam soal survival, Kolonel Moeng memang bukan hanya bisa memberikan perintah. Dia langsung memberikan contoh nyata.

Siswa terbelalak

Suatu kali, Kolonel Moeng melaksanakan inspeksi ke lokasi pendidikan siswa komando di Citatah, Bandung, Jawa Barat.

Dalam suatu latihan survival, siswa komando berhasil menangkap ular sanca yang setelah dikuliti.

Ternyata terdapat sekira 20 telur di dalam perut ular sanca itu.

Prajurit Kopassus ()

Telur sanca berbentuk untaian seperti batang rokok berderet memanjang itu masih terbungkus balutan lemak yang tebal.

Kolonel Moeng lalu mengambil enam untaian telur sanca dan lemaknya, lalu menelannya mentah-mentah dalam sekejap.

Semua siswa komando dan para instrukturnya hanya bisa terbelalak melihat ‘keganasan’ Kolonel Moeng saat menelan untaian telur sanca.

Resiman Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD). (Moh Habib Asyhad) ()

Para siswa dan pelatih hanya bisa menjawab, ‘Siap...!’, ketika diperintahkan untuk menelan telur-telur sanca yang masih terbalut lemak dengan cara seperti dilakukan oleh Kolonel Moeng. (Intisarionline/Sumber: Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, Hendro Subroto, Penerbit Buku Kompas, 2009)

TRIBUN JAMBI DI INSTAGRAM:

Baca: Adu Cepat Keluarkan Senjata di Dalam Lift, Senjata Paspampres Nempel di Leher Agen Rahasia Israel

Baca: Ketika Mayat Anggota SAS Terpaksa Dikuburkan Kopassus di Tengah Hutan Kalimantan

Baca: China Bakal Kehilangan 100 Juta Orang pada 2020-2035, ke Mana Mereka, Lari ke Indonesia? (1)

Berita Terkini