Baca tanpa iklan
"Para mualaf kami ajarkan landasan agama Islam, dan kami ajarkan membaca Al'Quran dengan Iqro, dan kendalanya mereka agak kesulitan dengan ucapan lidahnya karena belum terbiasa bahasa arab. Penyebutan mulai pelan-pelan bisa dan di sana rasa ingin tahunya tinggi dan memiliki komitmen. Lingkungan sekitarnya pun menerima," imbuhnya.
Saat ini Devira masih terus membantu memujudkan pendirian pesantren pertama di Amerika Serikat melalui Yayasan Nusantara dengan seluas lahan 7,5 Hektar.
Baca: Dandim Bute Tegaskan Tugas TNI Sinergi Dengan Berbagai Pihak Cegah Terjadinya Konflik Lahan
Baca: Perjalanan Mardani dari Aceh Berhenti di Hotel Prodeo Jambi
"Insya Allah pesantren ini akan terwujud. Karena Islamophobia di Amerika Serikat sedang meninggi dan kewajiban kami mengenalkan Islam yang rahmatan lil'alamin agar mereka tahu dan paham indahnya Islam itu," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kisah Devira, Gadis Asal Tomang yang Jadi Guru Ngaji di Amerika, http://wartakota.tribunnews.com/2018/09/13/kisah-devira-gadis-asal-tomang-yang-jadi-guru-ngaji-di-amerika?page=all.
Penulis: Feryanto Hadi
Editor: Andy Pribadi