TRIBUNJAMBI.COM - Satu di antara pasukan elite yang diterjunkan beberapa misi, yaitu pasukan Kostrad ( Komando Strategis Angkatan Darat). Pasukan ini sudah mengalami beberapa misi besar dan berhasil.
Pasukan ini juga yang diterjunkan untuk menumpas G30S/PKI.
Sebelum Pangkostrad Mayjen Soeharto mengerahkan pasukan Kostrad untuk menumpas G30S/PKI, pasukan elite TNI AD itu sudah terasah kemampuan tempurnya.
Kostrad sudah melawan pasukan Belanda di Irian Barat (Papua) dan pasukan khusus Inggris (SAS) di Kalimantan Utara (Operasi Dwikora).
Operasi Dwikora
Operasi Dwikora dicanangkan Presiden Soekarno, tidak lama setelah pasukan RI sukses melancarkan Operasi Trikora. Tujuan utama Operasi Dwikora untuk menggagalkan negara boneka Inggris, Malaysia, dan sekaligus membantu perjuangan revolusioner rakyat Kalimantan Utara.
Pasukan Kostrad yang diterjunkan yaitu personel Yonif Linud 328. Pasukan itu mendapat tugas mempertahankan wilayah perbatasan, melaksanakan penyusupan, dan bertempur di wilayah Malaysia (Borneo).
Setelah menjalani latihan tempur dan mempersiapkan perbekalan, personel Yonif Linud 328 Kostrad dikirim menuju wilayah perbatasan.
Baca: Trik Siluman Kopaska, 1 Orang Menyusup Senyap ke Kapal Perang Malaysia Bikin 2 Kapal Kabur
Baca: Agustus 2018, Inflasi di Kota Jambi karena Kenaikan Indeks Harga 6 Kelompok Pengeluaran
Baca: 3 Jawara Banten Jadi Tameng Kopassus dari Ilmu Hitam Penjahat, Pembebasan Sandera WNI
Pengiriman pasukan melalui penerjunan dari udara dan melalui darat, setelah sebelumnya menumpang kapal perang.
Operasi tempur Linud 328 berlangsung dari 4 Oktober 1963-1 Januari 1964.
Sasaran tembak
Selain berperan sebagai pasukan penyerang, karena berada di garis depan personel Linud 328 juga menjadi sasaran serangan pasukan Malaysia yang didukung pasukan SAS Inggris.
Pertempuran antara pasukan Linud 328 melawan pasukan musuh, berakibat pada tewasnya sekitar 25 personel pasukan Inggris-Malaysia. Itu merupakan pertempuran sengit yang berlangsung di Kampung Pareh.
Saat itu, pasukan Linud 328 yang berjumlah 40 orang dan dipimpin Serma M Darto sedang bertugas untuk mencari logistik yang dijatuhkan dari udara.
Tiba-tiba, pasukan Linud 328 menemukan kampung yang kemudian dikenal sebagai Kampung Pareh.
Kegiatan di kampung itu tampak mencurigakan dan diyakini sebagai basis musuh.
Setelah merancang strategi yang tepat, kampung itu diserbu.
Terjadi pertempuran sengit. Pasukan Malaysia-Inggris berhasil dihancurkan.
Meskipun pasukan Linud 328 berhasil menewaskan 25 pasukan musuh, sebanyak 2 anggota Linud 328 juga gugur.
Berkat pengalaman tempur yang dimiliki, maka ketika pasukan Linud 328 diterjunkan untuk menumpas G30S/PKI, pasukan elite ini pun bisa memperoleh kemenangan dengan mudah terhadap kekuatan pro PKI.
Apalagi, pasukan Linud 328 juga pernah menghancurkan pemberotakan DI/TII pimpinan Kartosoewiryo pada 1960. (intisari online)
TRIBUN JAMBI DI INSTAGRAM:
Baca: Hujan Tembakan saat Paskhas Turun dari Helikopter, Risiko Penyelamatan Pilot tempur Rp 1 Miliar
Baca: Pengejaran Seperti Film Captain Phillips, Denjaka Habisi Perompak di Garis Pantai Somalia
Baca: Pasukan Belanda Pilih Mundur, Kopaska Bawa Alat Kontrasepsi saat Operasi Trikora