Kisah Blusukan Soekarno ke Kawasan Pelacuran, Seorang Wanita Teriak 'Bapak' Begitu Dengar Suaranya

Editor: bandot
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Soekarno

BK juga sempat merancang kolam cantik di halaman dalam Istana Presiden di Yogyakarta.

Selama tinggal di Yogyakarta, BK dan Ibu Fatmawati kadang-kadang jalan-jalan sore keluar masuk desa dan sawah.

Dari istana Yogyakarta mereka naik mobil.

Sesampai di desa atau sawah, mobil diparkir di pinggir jalan dan ditunggu oleh Pak Arif, sopir pribadi BK.

Saat berjalan kaki masuk keluar kampung dan meninjau persawahan, BK dan Ibu Fatmawati dikawal oleh seorang Polisi Pengawal Pribadi Presiden.

Ketika sedang berjalan kaki dan melihat ada cacing merayap di tengah jalan, BK memerintahkan pengawalnya untuk memasukkan cacing itu ke sawah.

Ada anggota polisi pengawal merasa jijik memegang cacing, dengan cepat BK memegang cacing kepanasan itu dan memasukkannya ke sawah.

Baca: Jadi Perdebatan, Postingan Hotman Paris tentang Presiden Soekarno Menari dengan Wanita Cantik

Ia juga bercakap-cakap dengan rakyat jelata yang dijumpainya di desa, di kampung maupun di tengah sawah, sambil duduk santai.

Rakyat yang dia ajak ngobrol kelihatan gembira sekali.

Keluar dari istana secara incognito (tidak resmi) memang sering dilakukan.
Suatu hari BK berkata pada Mangil, “Mangil. Bapak ingin keluar sebentar. Bapak ingin melihat umpyeke wong golek pangan di Jakarta (Bapak ingin melihat kesibukan orang mencari nafkah di Jakarta).”

Kadang-kadang BK pergi ke pantai Layar Berkembang dan makan satai bersama putra-putrinya.

Malam hari BK pernah ke daerah Senen, daerah planet (kawasan pelacuran) tempo dulu dan mendekati gerbong kereta api yang ditempati gelandangan.

Saat bercakap-cakap dengan mereka, ada seorang perempuan yang berkata keras, “Lo, itu ‘kan suara Bapak! Itu Bapak, ya?”

Karuan saja, tempat itu langsung penuh dengan orang yang mengelilingi Bung Karno.

(Diambil dari Majalah Intisari edisi Juli 1999)

Berita Terkini