TRIBUNJAMBI.COM - Jalur pendakian Gunung Rinjani masih masih ditutup sampai saat ini. Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Sudiono, mengatakan jalur ditutup untuk waktu yang belum bisa ditentukan.
Penutupan jalur itu lantaran gempa bumi masih kerap mengguncang Pulau Lombok. Gempat itu berakibat longsor di lereng Gunung Rinjani, sebagaimana dilansir kompas.com
"Saya kira lebih meyakinkan kita ke depan, penutupannya bisa lebih lama lagi," kata Sudiono saat dihubungi Kompas.com, Minggu (19/8/2018).
Dia mengatakan, kejadian gempa bumi yang kerap mengguncang Lombok mengakibatkan hampir di semua kawasan pendakian Gunung Rinjani terjadi longsor meskipun berskala kecil.
Topografi Rinjani yang bergunung-gunung dan struktur tanah yang terdiri dari pasir, batu dan krikil mengakibatkan kawasan ini mudah sekali terkena longsor karena ikatannya tidak kuat.
"Tidak aman untuk pendakian. Sangat berisiko. Kami tunggu sampai stabil sampai menunggu kajian," ungkap Sudiono.
Saat ini, seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani masih ditutup sementara. Pihaknya belum bisa memastikan kapan jalur pendakian akan dibuka kembali.
"Pintu-pintu (pendakian) sudah kami tutup, sudah kami bikin palang begitu ada tulisan baliho bahwa pendakian ditutup. Petugas kami juga kena bencana mereka pasti mengurus keluarga semua. Kalau ada orang mendaki itu berarti cari masalah. Karena yang antar pun tidak ada. Guide saja yang biasa ngantar dibayar juga enggak mau," kata Sudiono.
Baca: Ini 7 Pesepakbola Kelas Dunia yang Ucapkan Selamat Idul Adha, Ada yang Unggah Foto Saat Bersujud
Baca: Edit Foto Cucu Jokowi, Jan Ethes, Kaesang Pangarep: Maap Maap lho Mas, Mirip Banget Ama Hero ML
Baca: Penemuan The Lost Ganesha Ukuran Raksasa dan Lenyapnya Kampung Gepolo di Prambanan
Rinjani di Google Maps
Gunung Rinjani berada di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ini merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut. Posisi Gunung rinjani pada lintang 8º25' LS dan 116º28' BT.
Gunung ini memiliki pemandangan elok dan menjadi bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang yang luasnya sekitar 41.330 hektare, seperti ditulis di wikipedia.
Ada tempat menarik di sana, yaitu Segara Anakan, sebuah danau yang terletak di ketinggian 2.000 MDPL. Untuk mencapainya, bisa mendaki dari Desa Senaru atau Desa Sembalun Lawang.
Jalur pendakian
Biasanya, pendaki memulai pendakian dari rute Sembalun dan mengakhiri pendakian di Senaru. Itu bisa menghemat 700 m ketinggian.
Rute Sembalun agak panjang tetapi datar, dan cuaca lebih panas karena melalui padang savana yang terik (suhu dingin tetapi radiasi matahari langsung membakar kulit). krim penahan panas matahari sangat dianjurkan.
Dari Rute Senaru tanjakan tanpa jeda, tetapi cuaca lembut karena melalui hutan. Dari kedua lokasi ini membutuhkan waktu jalan kaki sekitar 7 jam menuju bibir punggungan di ketinggian 2.641 MDPL, saat tiba di Plawangan Senaru ataupun Plawangan Sembalun.
Menariknya, di tempat ini pemandangan ke arah danau, maupun ke arah luar sangat bagus.
Dari Plawangan Senaru, jika naik dari arah Senaru, turun ke danau melalui dinding curam ke ketinggian 2.000 mdpl) yang bisa ditempuh dalam 2 jam. Di danau kita bisa berkemah, mancing (Carper, Mujair) yang banyak sekali. Penduduk Lombok mempunyai tradisi berkunjung ke segara anakan untuk berendam di kolam air panas dan mancing.
Nah, untuk mencapai puncak, dari arah danau, harus berjalan kaki mendaki dinding sebelah barat setinggi 700 meter dan menaiki punggungan setinggi 1.000 meter yang ditempuh dlm 2 tahap 3 jam dan 4 jam.
Tahap pertama menuju Plawangan Sembalun, camp terakhir untuk menunggu pagi hari. Summit attack biasa dilakukan pada pukul 3 dinihari untuk mencari momen indah - matahari terbit di puncak Rinjani.
Perjalanan menuju Puncak tergolong lumayan; karena meniti di bibir kawah dengan margin safety yang pas-pasan. Medan pasir, batu, tanah.
Sekira 200 meter ketinggian terakhir harus ditempuh dengan susah payah, karena satu langkah maju diikuti setengah langkah turun (terperosok batuan kerikil).
Tantangan buat highlander
Titik itu merupakan tempat yang paling menantang dan disukai karena beratnya medan terbayar dengan pemandangan alamnya yang indah. Gunung Agung di Bali, Gunung Raung di Banyuwangi dan Gunung Tambora di Sumbawa terlihat jelas saat cuaca bagus di pagi hari. Untuk mendaki Rinjani tidak diperlukan alat bantu, cukup stamina, kesabaran dan gairah pendaki.
Keseluruhan perjalanan dapat dicapai dalam program tiga hari dua malam, atau jika hendak melihat dua objek lain: Gua Susu dan gunung Baru Jari (anak gunung Rinjani dengan kawah baru di tengah danau) perlu tambahan waktu dua hari perjalanan. Persiapan logistik sangat diperlukan.
Ini penampakan Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak di Google Maps:
1. Penampakan Gunung Rinjani
2. Penampakan Gunung Rinjani dan Segara Anakan (1)
Baca: Dolar Melemah, Rupiah Berpeluang Menyalip. Trump Tegur The Fed
3. Penampakan Gunung Rinjani dan Segara Anakan (2)
4. Penampakan Puncak Gunung Rinjani (1)
Baca: Ini Tips Memilih Sapi Kurban yang Sehat
5. Penampakan Puncak Gunung Rinjani (2)
6. Penampakan Danau Segara Anakan
Indah sekali penampakan puncak Gunung Rinjai dan Danau Segara Anakan di Pulau Lombok, Kabupaten Nusa Tenggara Barat.
Baca: 16 Gambar Ucapan Selamat Idul Adha 2018 Cocok untuk Whatsapp Instagram dan Facebook
Baca: Klasemen Asian Games 2018: Indonesia Sementara Posisi Keempat, Ini Perolehan Medali
Baca: Jadwal Asian Games 2018 - Rabu, 22 Agustus 2018