Menakar Nasib Ahok, Senasib kah dengan 6 Orang ini? Bebas Penjara dan Jadi Pimpinan Negara

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah terpasang di galeri mantan gubernur di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (21/6/2017).

Selama di penjara, Nelson mengalami berbagai hukuman mulai dari budak pekerja dan tidak diperbolehkan berhubungan dengan dunia luar.

Baca: Selain Minta Bonus Dinaikkan, Driver Online Minta Tolak Migrasi Vendor Luar

Mandela kemudian dibebaskan pada 1990 dan berhasil menghapuskan politik apartheid di Afrika Selatan melalui sebuah negosiasi.

Dia kemudian terpilih sebagai presiden Afrika Selatan periode 1994-1999, dan meninggalkan idealisme militansinya.

Dia banyak melakukan upaya rekonsiliasi dan membuat undang-undang serta peraturan untuk mencegah kemiskinan dan ketidakadilan di negerinya.

3. Xanana Gusmao

Xanana Gusmao bersama sesama veteran gerilyawan kemerdekaan. (Getty Image/bbc.co.uk)

Xanana Gusmao dikenal sebagai mantan gerilyawan yang menjabat Presiden Timor Leste yang pertama.

Pada 1983, Xanana memimpin negosiasi formal dengan Indonesia untuk membicarakan gencatan senjata.

Karena dianggap melawan pemerintahan Indonesia, Xanana pun dipenjara di Cipinang sebagai tahanan politik.

Dalam penjara, Xanana memutuskan belajar Bahasa Indonesia, Inggris, juga ilmu hukum. Ia pun beberapa kali melukis dan menulis puisi.

Setelah kurang lebih tujuh tahun ditahan, pada 10 Febuari 1999, Xanana ditransfer ke Salemba, Jakarta Pusat. Statusnya diturunkan menjadi tahanan rumah. Akhirnya dia bebas murni pada 7 September 1999.

Meski sempat melakukan perlawanan terhadap Indonesia, lewat kepemimpinan Xanana, Indonesia dan Timor Leste menjalin persahabatan sangat erat. Hubungan kedua negara terjalin begitu harmonis dan bersahabat.

Oleh karena itu, pada 2014 Xanana diberikan penghargaan Bintang Adipurna oleh Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca: Gempa 6,2 SR di Lombok Bali dan NTB, Pegawai Pemkot Berhamburan Keluar

4.Aung San Suu Kyi.

Aung San Suu Kyi (Reuters/Antara)

Suu kyi merupakan aktivis pro-demokrasi dan politisi. Segala tindak tanduknya dicurigai serta dianggap membahayakan bagi kekuasaan pemerintahan Burma. Antara tahun 1989 dan 2010 Aung San Suu Kyi telah menghabiskan 15 tahun masa tahanan rumah di negaranya sendiri.

Selama menjadi tahanan rumah, dia hanya lima kali bertemu dengan suaminya, antara 1989 dan 1999, ketika suaminya meninggal. Di tahun 1990 partai politik yang dipimpinnya, NLD (National League for Democrasi) memenangkan pemilihan umum.

Halaman
123

Berita Terkini