Kisah Agus Hernoto, Legenda Kopassus Berkaki Satu yang Tak Gentar Walau Dibawa ke Markas Belanda

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolonel Inf. Agus Hernoto

TRIBUNJAMBI.COM - Pernah dengar pasukan khusus Indonesia dari Kopassus yang terkenal garang walau cuma memiliki satu kaki.

Dia adalah Agus Hernoto, Selama hidupnya, Agus Hernoto mengabdi kepada bangsa dan negara. Dari masa Orde Lama hingga Orde Baru.

Baca: Dibalik Nama Sangar Kopassus, Ternyata Ada Campur Tangan Eks Pasukan Khusus Belanda ini

Dijelaskan dalam buku Legenda Pasukan Komando: Dari Kopassus sampai Operasi Khusus yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas, Agus merupakan anggota pasukan komando berkaki satu yang punya semangat juang tinggi.

Ia juga dikenal begitu menjiwai motto berani-benar-berhasil, bahkan setelah dia tidak bergabung lagi dengan Kopassus.

Ya, Agus didepak dari Kopassus, dulu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), gara-gara kondisinya.

Agus kehilangan satu kakinya saat memimpin Operasi Benteng I dalam rangka pembebasan Irian Barat.

Saat itu kakinya tertembak oleh tentara Belanda.

Baca: Kisah Intel Kopassus Nyamar jadi Penjual Durian Demi Menyusup ke GAM & Ditembaki Teman Sendiri

Buku Legenda Pasukan Komando ini mengisahkan Kolonel Inf Agus Hernoto, anggota pasukan komando berkaki satu yang tetap memiliki semangat juang tinggi, menjiwai motto berani-benar-berhasil, bahkan setelah lama keluar dari Kopassus (M LATIEF/KOMPAS.com)

Baca: Juara Dunia, Lalu Muhammad Zohri Ditawari Gabung TNI Tanpa Tes Hingga Jadi Anak Angkat Danrem

Anak buahnya berusaha membopong dan menyelamatkan komandannya. Namun, di situasi kala itu, Agus memilih jalannya sendiri.

Ia tetap berada di medan pertempuran hingga akhirnya tertangkap dan ditawan oleh tentara Belanda.

Pasukan Belanda memperlakukan Agus sesuai konvesi Jeneva, ia dirawat hingga sembuh tapi kakinya terpaksa diamputasi mengingat luka tembaknya sudah membusuk.

Agus masih hidup dan Irian Barat akhirnya jatuh ke tangan Indonesia.

Baca: Viral Medsos: Duet Maut TNI-Polri Suaranya Mirip Rocker Kondang, Hormat Sebelum Nyanyi

Kabar buruk kemudian menghampiri. Pada akhir 1964, diadakan sebuah pertemuan perwira RPKAD membahas penghapusan tentara cacat dari RPKAD dan Agus termasuk di dalamnya.

Keputusan itu sempat diprotes oleh atasan Agus, Benny Moerdani.

Alih-alih mendapat persetujuan, Benny justru dimutasi ke Kostrad karena dianggap membangkang. Sedangkan Agus tetap dikeluarkan dari RPKAD.

Sekeluarnya dari Kopassus, Agus sempat bergabung dengan Resimen Tjakrabirawa atau Pasukan Pengawal Presiden RI Soekarno.

Halaman
123

Berita Terkini