TRIBUNJAMBI.COM - Sudah berseliweran kabar akan terjadinya fenomena alam di langit. Ya, Gerhana Bulan Total (GBT) Blood Moon akan bisa dilihat akhir bulan Juli ini.
Gerhana bulan total akan terjadi pada hari Jumat dini hari atau Jumat malam Sabtu, 28 Juli 2018.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gerhana bulan total dapat diamati di seluruh wilayah di Indonesia.
Gerhana bulan dimulai sekitar pukul 00.13 WIB hingga 06.30 WIB.
Sedangkan puncak gerhana akan terjadi pada pukul 03.21 WIB.
Dalam Islam, dianjurkan untuk melaksanakan salat jika terjadi gerhana.
Pasalnya, fenomena alam tersebut dianggap sebagai bukti dari kekuasaan Allah dan menjalankan salat di saat terjadi gerhana merupakan amalan yang akan menambah ketebalan iman.
Dilansir dari NU Online berikut ini tata cara salat gerhana bulan.
Saat terjadi fenomena gerhana bulan kita dianjurkan untuk mengerjakan salat sunah dua rakaat atau salat sunah khusuf (bahasa Arab yang artinya gerhana bulan).
Baca: Aurel Hermansyah Buka Chat Pribadinya, Terbongkar Sikap Ashanty ke Anak Sambungnya Tersebut
salat sunah ini terbilang sunah muakkad.
و) القسم الثاني من النفل ذي السبب المتقدم وهو ما تسن فيه الجماعة صلاة (الكسوفين) أي صلاة كسوف الشمس وصلاة خسوف القمر وهي سنة مؤكدة
Artinya, “Jenis kedua adalah salat sunah karena suatu sebab terdahulu, yaitu salat sunah yang dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah yaitu salat dua gerhana, salat gerhana matahari dan salat gerhana bulan.
Ini adalah salat sunah yang sangat dianjurkan,” (Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zein, Bandung, Al-Maarif, tanpa keterangan tahun, halaman 109).
Secara umum pelaksanaan salat gerhana matahari dan salat gerhana bulan diawali dengan salat sunah dua rakaat dan setelah itu disusul dengan dua khutbah seperti salat Idul Fitri atau salat Idul Adha di masjid jami.
Hanya saja bedanya, setiap rakaat salat gerhana bulan dilakukan dua kali rukuk.