"Artinya, Bu Nining ini tidak hilang tenggelam seperti yang dikabarkan," tuturnya.
Pengakuan Anak
Keluarga Nining menyebut bahwa awal pertama kali Nining ditemukan yakni dari mimpi sang paman.
Anak pertama Nining, Wandi (35), mengungkap bahwa kala itu dirinya juga sempat diminta untuk berkata demikian.
"Saya ingin tahu kejadiannya bagaimana. Tapi disuruh, kalau ada wartawan, bilangnya dapat mimpi. Makanya, saya belum tahu jelas," kata Wandi.
Baca: Penuhi Janji Karena Prancis Menang dari Belgia, DJ Dinar Candy Lakukan Ini di Jalanan
Wandi sendiri mengaku diberitahu bahwa sang ibu tidak meninggal, namun tak mengetahui dimana keberadaan Nining selama 18 bulan terakhir.
"Dua bulan setelah (Nining) hilang tenggelam, bibi saya ngomong bahwa ibu saya masih hidup. Saya tanya di mana kalau ibu saya masih hidup, tapi tidak dikasih tahu," katanya.
Wandi tak ikut dengan ibu dan rombongan keluarga saat piknik ke Pelabuhan Ratu pada 8 Januari 2017 silam.
Kala itu, Wandi dan sang ibu memang sudah pisah tempat tinggal.
"Saya hanya diberitahu sama ibu ketua RW, katanya ibu saya tenggelam di Palabuhan Ratu," tutur pria yang sehari-hari berprofesi sebagai sopir angkot jurusan Cisaat-Situgunung.
Wandi yang mendapat informasi tersebut memilih untuk pulang dan menyiapkan segala kebutuhan.
"Mengetahui ibu saya tenggelam, saya sendiri langsung beres-beres di rumah. Kalau jenazah ibu saya datang, rumah sudah beres dan siap," ujar dia.
Begitu juga ketika ada kabar bahwa sang ibu ditemukan di Pantai Citepus pada Sabtu (30/6/2018).
Wandi tak ikut menjemput karena sedang merayakan kenaikan kelas anaknya.
Kabar yang Wandi terima, ibunya dijemput setelah ada kerabat yang diberitahu keberadaan Nining melalui mimpi, ada juga yang melalui SMS atau telepon.
Kepala Polres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro mengatakan, polisi sudah meminta keterangan saudara JN, paman Nining, yang pertama menerima informasi mengenai penjemputan Nining di Pantai Citepus, Pelabuhan Ratu.(Tribunnews)