Astaga Putera Pangeran William Jadi Target Serangan Pendukung ISIS

Editor: rida
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pangeran William dan Kate Middleton foto bersama kedua anaknya, Pangeran George dan Putri Charlotte.

TRIBUNJAMBI.COM- Seorang pendukung Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS) mengaku merencanakan plot untuk menyerang putra Pangeran William dan Kate Middleton.

Dilaporkan Sky News Kamis (31/5/2018), Husnain Rashid selama ini bersikukuh tidak bersalah atas dakwaan mempersiapkan aksi terorisme.

Namun, dalam sidang di Pengadilan Woolwich, pria 32 tahun itu mengakui seluruh perbuatannya.

Termasuk rencana menyerang Pangeran George.

Sketsa Husnain Rashid, simpatisan ISIS yang mengaku merencanakan serangan ke putra Pangeran William dan Kate Middleton.(via Sky News) ()

Baca: Kenakan Pakaian Terusan Gaya Super Hero Black Panther Petenis Serena Williams Tuai Kontroversial

Baca: Laga Uji Coba, Timnas U-23 Kalah Lawan Thailand

Baca: 2 Menit Gunung Merapi Meletus, Ketinggian Kolom Capai 6.000 Meter, Waspada Hujan Abu di Daerah Ini

Menggunakan aplikasi Telegram, dia menyerukan simpatisan ISIS lainnya untuk menyerang putra sulung Pangeran William yang berusia empat tahun tersebut.

Saat itu, Rashid memuat foto Pangeran George dan gedung sekolah Thomas's Battersea, Inggris, tempatnya belajar.

Juga terdapat foto prajurit ISIS dengan tulisan Arab, diduga potongan lirik lagu, yang jika diartikan berbunyi 'Saat perang datang dalam melodi peluru, kami dihinggapi ketidakpercayaan, menuntut pembalasan.'

Pesan di bawah foto tersebut tertulis 'Bahkan keluarga kerajaan tidak akan ditinggalkan sendirian' bersama tulisan 'Sekolah mulai lebih awal.'

Pesan bernada ancaman yang diduga dikirimkan simpatisan ISIS yang ditemukan dalam aplikasi pesan singkat Telegram.(Telegram via Daily Mail)

Dalam keterangan jaksa penuntut, pria asal Lancashire itu menyerukan kepada anggota ISIS untuk melakukan serangan ke stadion sepak bola.

Bahkan, desainer web lepas itu memberikan tips bagaimana cara untuk melakukan serangan lone-wolf di majalah daring yang dia buat sendiri.

Rashid dilaporkan terlibat kontak dengan operasi ISIS di Suriah berkode "Repunzel" dan berkeinginan bergabung dengan mereka di sana.

Selepas pembacaan pengakuan tersebut, Hakim Andrew Lees berkata kepada Rashid bahwa dia bakal mempertimbangkan hukumannya dengan sangat hati-hati.

Lees berkata Rashid bisa menerima hukuman penjara dengan durasi yang sangat lama.

Bahkan, ada kemungkinan penjara seumur hidup.

Halaman
12

Berita Terkini