Video Detik-detik Letusan Gunung Merapi yang Mencapai Ketinggian 5.500 Meter, Warga Diminta Waspada

Editor: bandot
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Merapi Meletus

TRIBUNJAMBI.COM - Gunung Merapi kembali menggeliat.

Jumat (11/5/2018) satu diantara Gunung paling aktif di Indonesia ini kembali memperlihatkan aktivitasnya.

Sekitar pukul 07.42 WIB Gunung Merapi mengeluarkan asap tebal yang mirip cendawan.

Asap tersebut membumbung tinggi ke angkasa membuat warga khawatir melihat fenomena tersebut.

Dikutip Tribunjambi.com dari Kompas.com Febri Aryadi, seorang warga Boyolali, Jawa Tengah, merekam peristiwa saat Gunung Merapi meletus, pada Jumat (11/5/2018) pagi ini.

Melalui akun Instagramnya, @febriacs, Febri mengunggah video berdurasi 27 detik yang menggambarkan bubungan tebal dari letusan Merapi.

Baca: Gunung Merapi Kembali Meletus, Beginilah Pantauan CCTV BPPTKG

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Febri membenarkan bahwa video tersebut direkamnya sendiri pada pukul 07.42 WIB di Bumi Perkemahan Indra prasta, Candisari, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah.

Berikut video yang direkam Febri dan diunggah melalui akun media sosialnya:

Febri, yang merupakan pembina SDN 3 Kembangsari, mengatakan, saat peristiwa ini terjadi, ia tengah mendampingi pelaksanaan Jambore Pramuka Penggalang SD/MI XX Kwartir Cabang Boyolali tahun 2018.

"Situasi aman. Sebelumnya tadi sempat panik dan banyak siswa yang keluar tenda untuk menyaksikan Gunung Merapi. Bahkan ada yang sudah dijemput orangtua untuk diajak pulang," kata Febri.

Ia mengatakan, kegiatan perkemahan tetap dilanjutkan.

Baca: 9 Makhluk yang Menunggu Gunung Merapi Menurut Warga Lereng

Baca: Kejadian Mako Brimob Keluarga Belum Bisa Kunjungi Ahok di Penjara. Apa Kabarnya?

Meski demikian, ujar Febri, TIM SAR setempat menyatakan situasi aman dan abu erupsi tidak mengarah ke perkemahan.

Warga diminta tetap waspada.

Berdasarkan informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia, Gunung Merapi meletus freatik pada Jumat (11/5/2018) pukul 07.32 WIB.

Tinggi kolom abu 5.500 meter dari puncak. Letusan Merapi juga disertai suara gemuruh.

Saat ini, status dinyatakan Level 1 (normal).

Masyarakat diimbau untuk tenang dan menjauh dengan radius 5 kilometer.

Letusan Freatik

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, Jumat mengatakan

Gunung Merapi yang terletak di Kabupaten Klaten, Megelang, Boyolali dan Sleman itu saat meletus melontarkan abu vulkanik, pasir dan material piroklatik.

"Letusan berlangsung tiba-tiba. Jenis letusan adalah letusan freatik yang terjadi akibat dorongan tekanan uap air yang terjadi akibat kontak massa air dengan panas di bawah kawah Gunung Merapi," kata Sutopo melalui rilis.

Dia memastikan, jenis letusan ini tidak berbahaya dan dapat terjadi kapan saja pada gunung api aktif.

Biasanya letusan hanya berlangsung sesaat.

Letusan Gunung Merapi ()

Gunung Merapi sebelumnya pernah terjadi letusan freatik.

"Status Gunung Merapi hingga saat ini masih tetap normal (level I) dengan radius berbahaya adalah 3 kilometer dari puncak kawah.

PVMBG tidak menaikkan status Gunung Merapi dan masih terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik," tandasnya.

Sutopo mengimbau masyarakat tetap tenang.

Hingga kini, belum ada laporan korban jiwa akibat letusan itu.

BPBD dan aparat masih melakukan pemantauan.

BPBD Sleman telah menginstruksikan masyarakat yang tinggal dalam radius 5 km seperti daerah Kinahrejo mengungsi ke bawah di barak pengungsi.

"Masyarakat merespons dengan evakuasi mandiri ke tempat yang aman," kata Sutopo. Para pendaki gunung Merapi juga diimbau mengikuti rekomendasi dan tidak memaksakan diri mendekati puncak kawah.

Berdasarkan laporan sementara, terdapat sekitar 120 orang yang mendaki dan mendekati Pasar Bubrah.

Kondisinya semua selamat.

Hujan Abu di Kaliurang 

Hujan abu diperkirakan turun di sekitar Gunung Merapi khususnya di bagian selatan dan tergantung dari arah angin.

Dilaporkan hujan abu vulkanik terjafi di Tugu Kaliurang Sleman Yogyakarta. Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPPTKG PVMBG dan BPBD.

Seorang warga Sleman, Yogyakarta, Irkhas mengaku mendengar suara letusan Gunung Merapi.

"Semoga Merapi batuknya biasa saja, tidak sampai berbahaya," katanya.

Erupsi terjadi sekitar pukul 07.50 WIB.

"Untuk erupsi benar terjadi. 30 menit yang lalu," kata Edi Danarto dari Tim reaksi Cepat BPBD DIY saat dihubungi, Jumat.

Baca: Fakta 150 Nasi Bungkus Jadi Alat Negosiasi Rusuh Mako Brimob, Begini Ceritanya!

Baca: Tak Seseram Tempatnya, Ternyata Inilah Arti Sebenarnya Dari Nama Nusakambangan, Nggak Nyangka!

Menurut Edi, saat ini tim BPBD DIY sedang melakukan pendataan dan evakuasi warga di sekitar kawasan Merapi.

BPBD juga mengingatkan warga di sekitar kawah untuk segera mengungsi.

"Warga yang tinggal di radius 5 km dari kawah Merapi diharapkan segera turun dan mengungsi," tuturnya.

Operator Pusadalops BPDB Magelang, Kristian yang dihubungi Kompas.com menambahkan, letusan yang terjadi di Gunung Merapi adalah freatik, yaitu letusan gas atau embusan asap dan material yang dipicu oleh tekanan gas yang berada di bawah permukaan.

Letusan Gunung Merapi terpantau dari Solo, Jawa Tengah, Jumat (11/5/2018).(KOMPAS.com/ Akbar Bhayu Tamtomo) ()

"Itu letusan freatik. Untuk letusan seperti ini tidak ada wedhus gembel," kata Kristian.

Terkait tinggi letusan, Kristian mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mendapat informasi.

"Kami pantau terus perkembangannya dan akan kami rilis via media sosial," tandas Kristian.

Warga Dengar Suara Letusan

Pagi Ini, Jumat (11/5/2018) tampak mengeluarkan asap putih dan awan tebal.

Warga yang menyaksikan kejadian ini langsung mengabadikannya dan membagikannya di media sosial.

Seorang warga Sleman, Yogyakarta, Irkhas mengaku mendengar suara letusan Gunung Merapi.

"Semoga Merapi batuknya biasa saja, tidak sampai berbahaya," katanya.

Menurut pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), dua jam yang lalu tepatnya pukul 07.01 aktivitas Gunung Merapi masih normal.

Dalam postingan Twitter yang disampaikan akun resmi BPPTKG, pasar bubar pagi ini cuaca cerah.

Dari pantauan CCTV, masih banyak pendaki yang menuju puncak.

BPPTKG juga membagikan update visual kawah merapi pagi ini.

Teramai asap putih tebal bertekanan lemak, namun status aktivitas normal.

Berita Terkini