Geliat PSK di Puncak, Tak Mudah Dikenali Hingga Rangkap Profesi Tapi Segini Tarifnya

Editor: Suci Rahayu PK
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PSK Maroko yang kerap beroperasi di Kawasan Puncak dideportasi pihak Imigrasi Bogor

TRIBUNJAMBI.COM - Keberadaan para pekerja seks komersial (PSK) di kawasan Puncak Bogor cukup sulit dielakkan warga.

Hal itu terjadi karena para PSK kerap berbaur dengan masyarakat sekitar bahkan beberapa dari mereka merangkap profesi agar tidak mudah dicurigai.

Salah satu warga Puncak yang mengenal betul aktivitas mereka, Boni (nama samaran) mengatakan bahwa PSK di Puncak bukan warga Bogor dan cukup pandai menyembunyikan diri.

Menurutnya, dalam kesehariannya mereka berbaur dengan warga sekitar dan bertingkah mengikuti lingkungannya.

"Dia ngekos di suatu tempat, ngakunya pekerjaan lain. Saya tahu jelas karena sering ketemu dengan mereka-mereka.
Mereka di lingkungan, normal, dia kalau di lingkungan punya aturan kan ya, mereka berperilaku seperti warga setempat," ujarnya ketika ditemui TribunnewsBogor.com di kawasan Puncak Bogor.

Baca: Anak Opick Meninggal Dalam Kandungan Istri Keduanya, Kenapa Bisa Terjadi, Yuk Simak Apa Kata Ahli?

Baca: Cara Mudah Mengetahui Akun Facebook Asli atau Palsu

Ia juga mengatakan bahwa beberapa waktu ke belakang pun sempat ada PSK yang profesinya terendus warga yang kemudian diusir oleh pemilik kos.

Terkait alasan kenapa mereka menjadi PSK, Boni menjelaskan bahwa di Puncak hampir tidak ada lagi alasan klasik terpaksa menjual diri untuk menafkahi keluarganya.

Karena menurutnya di dalam aktivitasnya mereka sering berpesta menghabiskan uang dan minum minuman keras.

"Jadi emang mereka niatnya mencari uang dengan mudah dengan menjual diri. Kalau dulu mungkin tahun 70 atau 80-an ada, sekarang mah udah profesional, kan hubungan saja pakai HP, mereka janjian dimana gitu japri," katanya.

Layani Tamu Asal Timur Tengah

Sempat ditemukan segerombolan anak muda tamu Timur Tengah mengunjungi sebuah tempat wisata di kawasan Puncak.

Terpantau mereka didampingi oleh seorang perempuan lokal dengan penampilan mencolok dengan santai melintasi kerumunan wisatawan lain.

"Tuh itu jablay (PSK), biasanya dibooking beberapa hari gitu," bisik seorang pedagang kepada TribunnewsBogor.com.

Halaman
1234

Berita Terkini