Kisah Kopassus Kalahkan dan Tawan Pasukan Elite SAS Inggris di Kalimantan

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan SAS di hutan Kalimantan Utara | Istimewa

TRIBUNJAMBI.COM--Antara tahun 1961-1966 meletus konfrontasi Indonesia dan Malaysia yang kemudian memicu konflik bersenjata di perbatasan baik berupa penyusupan pasukan gerilya maupun pasukan reguler. 

Baca: Komunitas Jalan Melati, Tempat Lahirnya Orang-orang Sukses di Jambi

Baca: Catat! 2018 Tahun dengan Tanggal Merah Kejepit Terbanyak, Siapkan Diri Ada yang Sampai 4 Hari

Tindakan militer untuk menggempur Malaysia pun dikumandangkan oleh Presiden Sukarno  di depan rapat raksasa di Jakarta pada 3 Mei 1964.

Presiden Sukarno lalu mengumumkan perintah Dwi Komando Rakyat (Dwikora). Poin pertama Dwikora adalah pertinggi ketahanan revolusi Indonesia. 

Kedua bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Serawak, dan Sabah untuk menghancurkan Malaysia.

Komando tempur Dwikora dipercayakan kepada Panglima Angkatan Udara Laksamana Madya Omar Dhani yang menjabat sebagai Panglima Komando Siaga (KOGA). 

Sementara tugas yang dibebankan kepada KOGA adalah mempersiapkan operasi militer terhadap Malaysia. 

Baca: Ular Piton 200 Kg Selama 6 Bulan Resahkan Warga Jambi Kecil, Tertangkap Setelah Mangsa Kambing

Baca: Jatuh Karena Jalan Rusak, Mahasiswa ini Laporkan Dinas PUPR ke Polisi

Sebagai Panglima KOGA, Omar Dhani bertanggung jawab langsung kepada Panglima Tertinggi ABRI/KOTI, Presiden Soekarno. 

Tapi sebelum KOGA dibentuk  aksi penyusupan yang dilancarkan oleh sukarelawan Indonesia sudah berlangsung cukup lama. 

Operasi penyusupan yang digelar Indonesia ke wilayah perbatasan Malaysia sesungguhnya merupakan operasi yang berbahaya karena musuh yang dihadapi  merupakan pasukan reguler terlatih dan berpengalaman di berbagai medan perang. 

Militer Malaysia yang didukung Inggris dan negara-negara persemakmuran seperti Selandia baru serta Australia tidak bisa dihadapi oleh pasukan gerilya yang menyamar dan mengunakan persenjataan terbatas. 

Baca: Posting Menangkap dan Menggoreng Lumba-lumba, Dua Pria Ini Alami Nasib Miris

Halaman
123

Berita Terkini