Tugas 'Sniper' The Famlily MCA Sebarkan Virus dan Berita Bohong, Ternyata Tujuannya Untuk

Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasatgas Nusantara Mabes Polri Irjen Pol Gatot Eddy Pramono (kanan) dan Wakasatgas Brigjen Pol Fadil Imran (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan terkait Pengungkapan Jaringan Penyebar Isu Penganiayaan Ulama di Rupatama Mabes Polri, Jalan Tronojoyo, Jakarta Selatan, Senin (5/3). Polri melalui Satgas Nusantara menyebut Muslim Cyber Army (MCA) dan eks kelompok Saracen adalah penyebar isu penyerangan terhadap ulama beberapa waktu lalu, dan dari 45 peristiwa yang ditemukan 42 diantaranya hoax. (Warta Kota/Henry Lopulalan)

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Fadil Imran, menjelaskan terdapat beberapa divisi dalam kelompok penyebar hoaks Muslim Cyber Army atau The Famlily MCA.

Dalam menjalankan perannya masing-masing, satu yang disoroti adalah tugas "Sniper MCA".

Dalam paparannya, Sniper dari kelompok tersebut akan memutarbalikkan fakta yang ada bahkan menurunkan berita-berita mengenai penegakan hukum di media sosial.

"Bahkan sniper ini akan "take down" berita soal gakum," jelasnya.

Sniper, lebih lanjut juga akan melakukan serangan-serangan terhadap kelompok lawan dengan cara membuat berita-berita bohong yang kemudian dibagikan ke akun-akun kelompok MCA lainnya.

"Mereka yang akan membagikan hasil editan dan berita ini ke akun-akun lain," ungkapnya.

Lebih jauh dari itu, Ahli Digital Forensik, Ruby Alamsyah melihat tugas Sniper MCA cukup efektif.

Apalagi, mereka juga akan menyebarkan virus langsung ke ponsel admin lawan.

Dia menjelaskan sumber daya manusia dari MCA mampu untuk melakukan hal tersebut.

"Iya sniper ini mampu untuk mengirim virus ke telepon genggam admin suatu akun," kata Ruby.

Bukan hanya mengirim virus, Ruby mengatakan peran Sniper MCA, bisa beragam.

Baca: Siap-siap CPNS 2018, Ini 3 Formasi Paling Banyak Dicari dari 200 Ribu Kuota

Baca: Amidi: Zola dan Syahbandar Sempat Bertemu

Baca: Cina Blokir WhatsApp, 6 Negara Ini Juga Larang Warganya Gunakan Media Sosial, Termasuk Indonesia

Sniper dinilai dapat menutup suatu akun media sosial, bahkan mengambil alih unggahan dari akun yang sudah direbut.

Halaman
12

Berita Terkini