Setelah dikirimkan utusan, akhirnya ia menyadari bila saat itu bukan tanggal 1 Maret.
Meskipun salah, ternyata yang dilakukan Komaruddin membuat Belanda terkecoh mengenai waktu penyerangan yang sebenarnya.
Di hadapan Jenderal Soedirman, ia pun menangis terisak-isak mengakui kesalahannya.
3. Menjadi Preman
Setelah pertempuran selesai, beberapa sumber menyebutkan bila Komaruddin memilih untuk menjadi preman.
Meskipun preman, tetapi ia baik hati dan disegani.
Ia pernah tinggal di wilayah Kotagede, Yogyakarta, lalu secara misterius menghilang.
Baca: 6 Fakta Hujan Duit di Jakarta, Berlangsung Hingga 2 Maret dan Diunduh 5 Juta Orang
Baca: Sedang Alami Demam Tinggi, Konsumsi Satu Diantara 4 Buah ini Karena Bisa Menurunkannya
Saat seorang sahabat mencarinya, ia ditemukan berada di wilayah Cempaka Putih, Jakarta, tinggal di sebuah gubuk sempit.
Presiden Soeharto diduga mengetahui keberadaannya, karena selalu memberikannya jatah sekarung beras.
4. Tidak Mempan Disuntik
Letnan Komaruddin berhasil dibujuk dan mau pulang ke Yogyakarta pada tahun 1972.
Tak lama kemudian, ia jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit (RS).
Baca: Disetop Polisi, Wanita dengan Celana Pendek ini Malah Tunjukkan Kartu ATM Bukannya SIM!