Karena teriak histeris dan menangis menjerit-jerit itu membuat tetangga penasaran.
Tetangga pun berdatangan menghampiri ibunda "korban perempuan" dalam video itu.
Apalagi orangtua atau ayah dari siswi itu adalah termasuk orang terpandang di desanya di kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang.
Pengakuan Teman-temannya
Sejak Desember 2017, berita tersebarnya video porno tersebut telah menjadi konsumsi pelajar di Kabupaten Semarang.
Yang lebih miris lagi, sejumlah pelajar mengaku sudah menonton video porno itu.
Hal ini lantaran video itu tersebar dari ponsel ke ponsel.
Baca: Ardina Rasti Menikah Hari Ini, Mantan Kekasih Pajang Foto Cantik yang Bikin Netizen Baper
"Saya dan teman-teman sudah tahu sejak Desember 2017," ujar salah satu teman dari pelaku.
Video berdurasi tiga menit itu diperkirakan dibuat pada November 2017.
Kelanjutan Pendidikan
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang mengaku prihatin atas kejadian tersebut.
Taufikurahman menjelaskan Pemkab Semarang bertanggungjawab pada pelajar SMP, sedangkan pelajar SMK adalah ranah Pemprov Jawa Tengah.
Baca: Cara Mandi Junub Sesuai Tuntunan Rasulullah, Jangan Sampai Salah, Wajib Setelah Hubungan Intim
Meski begitu, pihaknya telah mendapatkan laporan bahwa orangtua dari pelajar SMP menawarkan diri untuk mendidik anak di rumah.
"Hal serupa (mendidik anak di rumah, red) juga saya dengar dilakukan oleh orang tua dari pelajar putri," imbuhnya.
Sementara pihaknya mencoba melakukan tindakan agar peristiwa itu tidak terulang kembali dengan program penguatan karakter. (TribunWow.com/Dian Naren)