TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Sejumlah PNS di lingkup Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Sarolangun, dikabarkan ramai ingin mengajukan pindah. Banyak pihak memprediksi, fenomena ini dampak dari hasil ilkada 15 Februari lalu.
“Ya sudah ramai kabar yang mau pindah dari Sarolangun,” sebut seorang sumber di lingkup Pemkab Sarolangun.
Beberapa PNS memilih pindah ke kabupaten tetangga, kemudian Pemerintah Provinsi. Mereka keluar daerah demi meniti karir yang lebih baik di tempat lain pasca pilkada.
“Macam-macam ada yang ingin pindah ke provinsi dan ke Kabupaten lain,” katanya.
Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, sejumlah pegawai yang diisukan ajukan pindah, adalah yang menduduki jabatan. Yakni mulai dari Kasi, Kabid sampai Kepala Dinas (Kadis).
Terkait hal ini Kabid Formasi dan Mutasi Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Sarolangun, Debi Gusmahardi dikonfirmasi mengatakan, bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima surat pengajuan pindah PNS ke instansi lain maupun pindah daerah.
“Kalau sampai saat ini belum ada kami terima surat pengajuan pindah,” ungkapnya.
Debi mengatakan, untuk mengajukan pindah terlebih dahulu menyampaikan ke daerah tujuan. Apakah daerah tersebut mau menerimanya atau tidak.
“Baru setelah itu mengajukan surat pindah dari sini,” jelasnya.
Diakuinya, jika melihat yang telah sudah, pascapilkada memang banyak pegawai yang mengurus pindah ke luar daerah.
“Kalau pengalaman pada Pilkada sebelumnya, memang banyak yang mengurus surat pindah kalau usai Pilkada. Biasanya sampai belasan pegawai yang mengurus. Untuk alasan pindah dan lokasinya bermacam-macam,” paparnya.
Menurutnya, biasa enam bulan pascapilkada baru ketahuan siapa pegawai yang mengajukan pindah kerja.
“Kalau sekarang belum ada, mungkin baru isu saja. Tapi nanti beberapa bulan lagi, sudah bisa ketahuan siapa pegawai yang mau urus surat pindah,” tandasnya.