Pilkades

Aina Protes tak Bisa Milih,  Tak Ada Cakades yang Protes

Penulis: hendri dede
Editor: Fifi Suryani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Kerinci H Adirozal bersama Wabup Zainal Abidin memantau jalannya Pilkades serentak 40 desa di Kerinci hari ini (19/11).

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Pelaksanaan Pemilihan Kepada Desa (Pilkades) serentak yang dilaksanakan 40 desa dalam kabupaten Kerinci, pada Sabtu (19/11) kemarin berjalan aman dan kondusif. Namun, ada beberapa warga yang mengeluh karena dihilangkan haknya untuk memilih Cakades. Satu diantaranya terjadi di desa Koto Petai, Kecamatan Danau Kerinci.

Seorang warga Koto Petai, Aina mengatakan dirinya tidak bisa ikut memilih, karena tidak mendapatkan surat undangan dari Panitia Pilkades untuk ikut memilih. Padahal Kartu Tanda Penduduk (KTP) menunjukka dirinha sebagai warga desa Koto Petai, kecamatan Danau Kerinci.

"Kami tidak ada dapat undangan, tapi mendengar pengumuman di Mesjid untuk ikut milih dengan bawa KK, makanya kami ke TPS, setiba saya dengan Suami Saya Hengki, tidak bisa ikut milih kata panitia. Alasannya karena telah dikeluarkan dari adat tidak bisa ikut milih sesuai Perdes," ungkapnya kemarin.

Ia berpendapat adat tidak bisa disamakan dengan pemerintahan, karena desa merupakan hak kewarganegaraan sehingga tidak ada kaitan dengan sanksi adat. "Bagaimana kami tidak bisa milih padahal kami ini kan mempunyai hak kewarganegaraan, kan tidak bisa disamakan antara adat dengan desa, kalau desa itu kan pemerintahan," katanya lagi

Dia menyebutkan, selain dirinya dengan suami, juga ada dua orang warga lain yang tidak ikut dalam pemilihan kepada desa pada Sabtu (19/11).

"Kami dikeluarkan adat, karena melaksanakan peresmian dengan menggunakan organ. Sedangkan 2 orang warga lain itu karena persoalan tanah sehingga dikeluarkan dari adat," ujarnya lagi.

Sedangkan panitia Pilkades Koto Petai enggan menanggai hal ini. Sejumlah panitia mengaku Pilkades sudah usai sehingga tak mau mempersoalkan kembali hal ini.

"Kami mengikuti ketentuan, karena dia tidak berada di desa," kata seorang panitia dengan singkat.

Secara terpisah ditempat lainnya suasana setelah Pilkades Serentak 40 Desa di Kabupaten Kerinci di masing-masing desa kondusif. Hanya saja sempat terjadi cekcok antar pendukung Cakades. Seperti pantauan Tribun di Kecamatan Setinjau Laut dan Kecamatan Keliling Danau. Sejumlah pendukung Cakades terlibat perang mulut antar pendukung lainnya.

"Iya tadi malam dan pagi tadi ribut antara salah satu pendukung Cakades lainnya," kata salah seorang warga di Kecamatan Setinjau Laut (20/11).

Namun berhasil diredam oleh Cakades yang bertarung. Karena merupakan sama-sama keluarga. Camat Setinjau Laut, Asmawi mengakui ada laporan dari panitia adanya keributan kecil. Namun sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

"Iya pagi tadi ada yang ngasih tahu, tapi sudah damai sekarang," ujarnya

Sementara itu Kepala BPMPPPD dan KB Kerinci, Adli mengatakan secara umum sehari setelah Pilkades berlangsung aman dan kondusif. Sampai hari ini belum ada laporan ke pihaknya soal konflik Pilkades.

"Sampai hari ini masih aman, belum ada laporan panitia atau camat adanya konflik," katanya via ponsel

Ia juga mengatakan sejauh ini belum ada protes atau keberatan san Cakades kepada panitia. Pihaknya juga mengharapkan Cakades yang tak terpilih agar menerimanya. Dan Cakades yang menang menghormati yang kalah.

Halaman
12

Berita Terkini