Bank-bank besar memang membelanjakan jutaan dollar untuk memproteksi jaringan komputer mereka. Namun semua bank terhubung dengan fasilitas perdagangan dunia. Itu artinya hackers cukup masuk ke bank-bank kecil dan secara curang menyedot dana dari bank-bank besar.
Begitulah cara para peretas mencuri US$ 101.000.000 dari rekening Bangladesh Bank di New York Federal Reserve.
Para ahli tidak yakin para peretas bisa diidentifikasi atau diseret ke penjara. Jaringan komputer memberi mereka anonimitas. Dan bila mereka melancarkan aksinya di negara yang bersahabat dengan peretasan seperti Rusia, maka hackers akan terlindung dari jangkauan penegak hukum.
“Sekarang ini, pada dasarnya setiap bank di dunia ini memiliki jarak yang sama dengan orang-orang jahat,” ujar pakar keamanan cyber Jeremiah Grossman. “Risiko hackers tertangkap sangatlah kecil, sementara keuntungan yang mereka dapat sangat tinggi,” ujarnya.