TRIBUNJAMBI.COM, YOGYA - Pasca-mengeluarkan Sabdaraja, Sultan HB X masih enggan banyak berkomentar.
Ketika ditemui di kompleks Kepatihan, Rabu (6/5/2015) pagi, Raja Yogyakarta tersebut akan melihat dulu pihak mana saja yang tidak setuju dengan Sabdaraja yang dia keluarkan
"Minggu depan akan saya kumpulkan semua rekan-rekan media, biar sekarang yang nggak setuju berkoar dulu biar bisa saya lihat" ungkap Sultan.
Sementara itu, adik Sultan, GBPH Prabukusumo menyatakan belum tahu secara pasti apakah telah berlangsung penobatan putri mahkota dalam acara Sabdaraja kemari.
"Saya belum tahu persis apakah kemarin ada penobatan," ujarnya.
Menanggapi Sabdaraja, Gusti Prabu akan melakukan pembicaraan dengan beberapa adik-adik Ngarso Dalem.
Sebelum melakukan pembicaraan, para adik Ngarso Dalem ini akan berziarah ke makam Imogiri sore ini.
"Sebelum melakukan pembicaraan kami ingin minta pangestu dan memintakan maaf atas kekhilafan yang dilakukan Ngarso Dalem ke para luluhur," kata Gusti Prabu saat ditemui di kediamannya.
Para adik Ngarso Dalem yang akan melakukan ziarah adalah GBPH Prabukusuma, GBPH Yudhaningrat, GBPH Cakraningrat, GBPH Condrodiningrat.
Sedangkan untuk saudara yang ada di Yogyakarta, Gusti Prabu belum bisa memastikan siapa yang akan ikut.
Seperti diberitakan, Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono X kembali mengeluarkan Sabdaraja pada Selasa (5/5/2015) sekitar pukul 11.00 WIB di Siti Hinggil Keraton. Prosesi yang berlangsung singkat ini digelar tertutup.
Menurut penuturan salah satu kerabat keraton, Kanjeng Pengeran Haryo (KPH) Purbodiningrat, Sabdaraja berisikan tentang pemberian nama baru GKR Pembayun menjadi Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng Ing Mataram.
"Tadi acara di dalam berlangsung cepat, acaranya Ngarso Dalem Dawuh Asma Kalenggahan enggal kagem GKR Pembayun (Ngarso Dalem memberi nama baru untuk GKR Pembayun). Tidak ada penobatan apapun atau hal-hal lainya," ujar menantu Sultan HB X tersebut.
Ketika ditanya menganai arti dari pemberian nama tersebut, Politisi PDIP tersebut enggan memberikan komentar.
"Pasti nama yang diberikan tersebut memiliki arti, terlebih kita sebagai orang Jawa pasti bisa menafsirkannya. Tetapi bukan menjadi wewenang saya untuk menjelaskan mengenai makna dan arti dari pemberian nama tersebut," ujarnya lagi.
Dia juga menegaskan, dalam acara yang berlangsung singkat tersebut hanya satu poin tersebut yang disampaikan oleh Ngarso Dalem. Dalam minggu ini pihak keraton akan memberikan penjelasan mengenai Sabdaraja yang dikeluarkan Sultan HB X dalam waktu yang berdekatan. (*)