Melihat hal tersebut, Laskar Hizbullah yang telah berjaga-jaga di ujung Pelabuhan melakukan beberapa kali tembakan pula.
Belanda akhirnya kian masif menyerang. Pada pukul 10.00 terdengarlah gemuruh mesin kapal-kapal perang Belanda masuk ke perairan Tungkal dan berhenti berjejer di hadapan kota.
Dilaporkan jumlahnya kapal tersebut 8-12 buah lengkap meriam dan sebagainya. Sementara Laskar Hizbullah bersenjatakan seadanya.
Bahkan ketika umat Islam akan melaksanakan salat Jumat di masjid Raya (Sekarang masjid Agung Al-Istiqomah) Belanda bertubi-tubi menghujani mereka. Bahkan bulan bintang yang ada di atas pucuk masjid Agung jatuh,” ucapnya mengenai pertempuran yang membuat Tungkal kala itu jatuh ke tangan Belanda. (deddy rachmawan)