Tarian Jambi Kuno dan GeoPark di Mata Fieka

Penulis: Andi
Editor: Fifi Suryani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJAMBI.COM - TIGA Jam sesi pemotretan, tak membuat gadis cantik yang baru saja dinobatkan sebagai pemenang Putri Jambi, Fieka Soraya keletihan. Senyum khasnya terus mengembang saat Tribun mencoba menyapanya, di jeda sesi pemotretan, Minggu (29/12) sore, di Hotel Tepian Ratu, Jambi.

Fieka begitu dia disapa sehari-hari. Gadis dengan tinggi badan 173 cm itu kini tercatat sebagai Dokter muda dengan gelar S Ked. Saat ini dia ditempatkan di RSU Raden Mattaher Jambi.

Kesibukannya bertambah, bertepatan dengan hari ulang tahunnya ke 23 tanggal 1 Desember 2013, dia dinobatkan menjadi Putri Jambi yang dipersiapkan pada ajang pemilihan Putri Indonesia pertengahan Januari 2014.

"Malam saya Ulang Tahun, saya mendapat anugerah dan hadiah yang sangat istimewa. Saya dinobatkan sebagai Putri Jambi," ujarnya kepada Tribun.
Fieka harus kembail mengasah kesabaran. Seperti kemarin, tiga jam Fieka berdiri dengan berbagai gaya, untuk sesi pemotretan.

Sebelum mengikuti pemilihan Puteri Indonesia Fieka wajib mengasah kemampuan di bidang modelling dan mengasai berbagai ilmu pengetahuan. "Termasuk juga harus tahu wisata apa saja yang ada di Jambi," terusnya.

Bagaimana dengan persiapannya menghadapi ajang Putri Indonesia di Jakarta pada 19 Januari 2014? Fieka kini sedang dalam proses latihan. "Masih ada waktu jelang saya ke Jakarta. Saya tengah berlatih nari Jambi kuno. Rencananya akan saya tampilkan di ajang malam bakat dengan tiga tari kuno Jambi sekaligus," terangnya.

Selain itu kata Fieka, dia juga tengah menggali informasi wisata di Jambi, seperti Wisata Alam di Kerinci, Merangin dan Candi Muaro Jambi yang ternyata merupakan kompleks percandian terluas se-Asia Tenggara.

"Termasuk GeoPark yang ada di Merangin. Nanti akan saya promosikan di sana (Jakarta). GeoPark kan sedang dalam proses klaim warisan leluhur Duniadan kita harus bangga menjadi lokasi itu," sebutnya.

Untuk memperkenalkan itu semua, Fieka mengaku butuh waktu dan dukungan dari semua warga Jambi, termasuk pihak pemerintah daerah.
"Ada beberapa cara agar warga Jambi lebih menghargai dan mencintai wisata dan budaya Jambi. Dimulai dari kita sendiri dengan menggunakan hasil produk lokal, seperti batik Jambi dan pernak-pernik lainnya dan didukung oleh pemerintah dengan berbagai promosinya ke dunia luas," kata wanita kelahiran Palembang ini.

Peran pemerintah juga tidak hanya promosi saja. Bisa juga dengan menghadirkan materi Muatan Lokal di sekolah-sekolah khusus pelajaran budaya jambi dan pengenalan wisata.

"Pelajaran budaya Jambi memang sudah ada. Tapi mungkin belum maksimal. Dan saya berharap, ini bisa lebih dimaksimalkan lagi," tutupnya.

Berita Terkini