Menjemput Solusi dari Kumpeh : Menyulam Sinergi Antara Suara Masyarakat dan Langkah Pemerintah

TRIBUNJAMBI.COM, 14 Oktober 2025 - Tim 1 Ekspedisi Patriot Universitas Diponegoro melanjutkan hasil pemikiran dan usulan masyarakat Kumpeh, Muaro Jambi ke jenjang yang lebih tinggi. 

Dalam suasana yang tetap hangat namun lebih terfokus, diskusi berlanjut di tingkat kabupaten. 

Hadir berbagai pemangku kebijakan dari dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, BPBD, Dinas Pendidikan, hingga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Muaro Jambi.

Didalam kehangatan forum itu Tim Patriot Universitas Diponegoro menyampaikan suara yang lahir dari masyarakat, tepatnya masyarakat wilayah Kumpeh yang selama hidup merasakan permasalahan yang sama setiap tahunnya tanpa perubahan yang terlihat signifikan. 

Keresahan yang lahir dari kehidupan masyarakat setempat agar terdengar bagi mereka yang merancang kebijakan dan memegang jabatan serta kekuasaan.

Setiap pesan disampaikan, setiap dokumen perencanaan ditelaah, setiap permasalahan didiskusikan, dan setiap potensi dipikirkan pengembangannya sehingga mencari titik temu agar program yang lahir benar-benar selaras dengan kebutuhan masyarakat di lapangan.

“Komunikasi adalah langkah awal menuju kolaborasi. Dari komunikasi lahir koordinasi, dan dari koordinasi tumbuh kolaborasi,” ujar salah satu peserta forum.

“Inilah yang perlu dijaga sebab mustahil membangun sinergi lintas dinas dan instansi bila komunikasi saja masih terputus di tengah jalan,” imbuhnya.

Kegiatan ini merupakan salah satu tahapan program ekspedisi patriot sebuah program kerjasama Kementerian Transmigrasi dan Universitas Diponegoro untuk mengevaluasi kegiatan pengembangan kawasan transmigrasi khususnya di Kumpeh.  

Baca juga: Warga Mendalo Darat Resah Geng Motor, Pemkot Jambi Koordinasi dengan Muaro Jambi

Baca juga: Viral 2 Begal Bersenpi Lepaskan Tembakan hingga Kenai Warga, Diamuk Massa saat Ditangkap

Program-program pemberdayaan desa seperti Desa Mandiri Pangan, pengolahan dan pengembangan lahan gambut secara berkelanjutan, serta fasilitasi tenaga kesehatan dan pendidikan, merupakan langkah strategis dalam membangun kemandirian dan kesejahteraan masyarakat pedesaan. 

Melalui program ini, potensi lokal dapat dioptimalkan untuk meningkatkan ketahanan pangan, menjaga kelestarian lingkungan, serta memperkuat kapasitas sumber daya manusia. 

Upaya ini tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi desa, tetapi juga menciptakan masyarakat yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.

Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, desa dapat berkembang menjadi pusat inovasi dan ketahanan sosial ekonomi sesuai dengan cita-cita mewujudkan kota dan komunitas yang berkelanjutan (SDGs 11). 

Dari forum tersebut terbentuklah pesan bahwa, program itu tak hanya berkas yang tertata rapi dalam laporan, tapi sebuah bentuk suara dan aspirasi atau bahkan mimpi masyarakat yang tertuang dari sebuah forum kecil sederhana. (adv)