Masuk Tahun ke-6, SKK Migas PetroChina Jabung Ltd Perkuat Integritas Karyawan Melalui Training SMAP

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Enam tahun sudah SKK Migas–PetroChina International Jabung Ltd konsisten menjalankan dan mempertahankan sertifikasi SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP). 

Komitmen jangka panjang tersebut kembali ditegaskan melalui pelaksanaan In House Training (IHT) SMAP yang menjadi bagian dari persiapan menuju proses resertifikasi akhir tahun ini. Pelatihan dilaksanakan di Hotel Aston Jambi, Senin (13/10/2025).

Suasana pelatihan tampak hangat namun penuh keseriusan. Para peserta duduk berkelompok sambil mencatat materi yang disampaikan, sesekali terlibat aktif dalam sesi diskusi dan studi kasus yang dipandu oleh narasumber. 

Beberapa peserta terlihat antusias mengajukan pertanyaan seputar penerapan SMAP di unit kerja masing-masing, sementara yang lain berbagi pengalaman menghadapi tantangan integritas di lapangan. Momen interaktif ini membuat suasana pelatihan terasa dinamis dan berorientasi pada praktik nyata.

Pelatihan yang diikuti 25 Peserta perwakilan dari setiap unit kerja yang ada di PeroChina International Jabung Ltd, ini menghadirkan Recky Hendra Saputra dari Mutu Institute sebagai narasumber. 

Dalam pemaparannya, Recky menilai PetroChina telah menunjukkan konsistensi kuat dalam memperkuat budaya integritas di lingkungan kerja. Ia mengatakan bahwa penguatan sistem tidak hanya bergantung pada kebijakan, tetapi juga pada manusianya. 

Baca juga: Teka-teki Sosok Bapak J Ketua Dewan Pembina PSI, Nama Jokowi Terseret, Ayah Wapres Gibran Ngelak

Baca juga: Kantor Imigrasi Kelas II TPI Kuala Tungkal Catat Capaian Kinerja Positif Triwulan I–III Tahun 2025

"Yang membangun sistem adalah manusia, sehingga membangun mindset integritas menjadi pondasi utama dari penerapan SMAP,” katanya.

Recky juga menekankan bahwa pelatihan seperti ini tidak sekadar rutinitas formalitas, tetapi merupakan proses penting untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan praktis karyawan dalam menjaga integritas di setiap kegiatan operasional.

 Ia menjelaskan, jika upaya pencegahan belum sepenuhnya mampu menutup celah penyuapan, maka sistem deteksi dan kontrol internal harus menjadi lapisan pengawasan berikutnya.

“Kontrol ini melibatkan semua unsur, dari individu hingga pimpinan. Ketika seseorang memiliki integritas, ia akan mampu mengontrol dirinya sendiri,” tambahnya.

Sementara itu, Agung Bratanata, Field Admin Superintendent PetroChina Jabung, menjelaskan bahwa kegiatan ini lebih bersifat awareness untuk membangun kesadaran karyawan mengenai penerapan sistem anti penyuapan.

“Awareness ini penting agar karyawan sadar bahwa sistem ini bukan hanya sertifikat, melainkan budaya kerja yang harus dijalankan terus-menerus,” kata dia.

Menurut Agung, perusahaan terus berupaya mendewasakan sistem agar tujuan perusahaan tercapai dengan benar dan bersih, sesuai dengan aturan pemerintah. “Integritas adalah fondasi utama. Begitu karyawan berintegritas, tanpa disuruh pun ia akan bekerja dengan benar,” ujarnya.

Agung juga menambahkan bahwa PetroChina telah menerapkan SMAP sejak tahun 2016 dan kini tengah bersiap menjalani resertifikasi kedua. Ia menyebut, proses ini bukan sekadar memenuhi kewajiban administratif, melainkan bentuk komitmen perusahaan untuk menjaga kepercayaan publik dan memperkuat tata kelola yang transparan. (adv)