Advertorial

Keamarahan Warga Pemayung : Jalan Khusus Bukan Lagi Opsi Tapi Kebutuhan

Kemarahan warga Pemayung, Kabupaten Batanghari, yang meledak akibat kemacetan panjang truk batu bara yang melintasi jalan umum kemaren malam

Editor: Suci Rahayu PK
Istimewa
Martayadi Tajuddin, Pengamat Kebijakan Publik, Infrastruktur, dan Pembangunan Berkelanjutan, Alumni Teknik Arsitektur Instititut Teknologi Bandung (ITB) 

Kemarahan warga Pemayung yang viral di media sosial menjadi alarm kuat bahwa ketidakadilan penggunaan ruang publik sudah mencapai titik jenuh. Ini adalah momentum bagi semua pihak, termasuk pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, untuk bersama-sama mendukung jalan khusus sebagai solusi final. 

Agar problematika kemacetan, polusi, dan risiko kecelakaan dapat diakhiri tanpa harus terus menjadi beban warga dan anggaran negara.

Pembangunan infrastruktur yang adil dan berkelanjutan bukan sekadar tanggung jawab pemerintah—ia adalah ikhtiar kolektif seluruh elemen masyarakat untuk memastikan kemajuan tidak hanya dinikmati oleh segelintir pihak, tapi menjadi hak semua orang.

Kita tak boleh diam ketika kepentingan kelompok kecil berusaha menggagalkan solusi yang sedang dibangun demi masa depan yang lebih baik. 

Jalan khusus angkutan batu bara bukan hanya proyek fisik semata, melainkan manifestasi dari keberpihakan terhadap kepentingan publik, keselamatan warga, dan harkat ruang hidup yang lebih manusiawi.

Inilah momentum bagi Jambi untuk memilih: terus terjebak dalam kemacetan dan konflik kepentingan, atau melangkah bersama menuju tatanan baru yang lebih adil, tertib, harmoni dan beradab.

 

Daftar Pustaka

1. Button, K. (2010). Transport Economics. Edward Elgar Publishing.

2. EPA. (2019). Health Effects of Air Pollution. Environmental Protection Agency.

3. Hudson, W.R., Haas, R., & Uhlmeyer, J. (2010). Modern Pavement Management. Krieger Publishing Company.

4. PUPR. (2023). Laporan Kerusakan Jalan dan Biaya Perbaikan Akibat Overload Angkutan Batu Bara di Provinsi Jambi. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

5. WHO. (2011). Burden of Disease from Environmental Noise. World Health Organization.

6. WHO. (2018). Air Pollution and Health. World Health Organization.

7. BPSB (2023). Laporan Insiden dan Manajemen Navigasi Sungai Batanghari. Badan Pengelolaan Sungai Batanghari.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved