Rumah BUMN dan Basarnas Jambi Latih Masyarakat Tangguh Bencana

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Rumah BUMN Jambi bersama Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Jambi menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Mitigasi Bencana dan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Bidang Pencarian dan Pertolongan. 

Acara ini dilaksanakan pada Sabtu, 27 September 2025, di Aula Kantor Desa Semau, Kecamatan Baram Hitam, Jambi. Kegiatan melibatkan masyarakat di wilayah rawan banjir dengan tujuan meningkatkan kesiapsiagaan serta kemampuan dasar pencarian dan pertolongan ketika terjadi bencana.

Latar belakang kegiatan ini berangkat dari tingginya potensi bencana banjir di sejumlah wilayah Jambi. Masyarakat kerap menjadi pihak pertama yang menghadapi dampak bencana sebelum bantuan eksternal datang. 

Melalui kerja sama antara Rumah BUMN Jambi dan Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Jambi, kegiatan ini difokuskan pada pemberdayaan kelompok masyarakat dengan kurikulum workshop khusus yang menekankan pada peningkatan kapasitas, pengetahuan, dan keterampilan pertolongan pertama di lapangan.

Tujuan utama kegiatan ini adalah memperkuat peran aktif masyarakat dalam upaya mitigasi bencana. Masyarakat diharapkan tidak hanya menjadi objek terdampak, tetapi juga mampu menjadi subjek yang berdaya, tangguh, dan terlatih dalam menghadapi kondisi darurat. 

Baca juga: Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Pastikan Prosedur Kualitas BBM, Terapkan Pengujian Berlapis

Baca juga: 102 Santri Berhasil Dievakuasi, 38 Orang Diduga Masih Terjebak Reruntuhan Musala Ponpes di Sidoarjo

Melalui pemberdayaan kelompok, masyarakat dapat membangun jejaring gotong royong yang lebih solid, sehingga respon terhadap bencana menjadi cepat, tepat, dan efektif.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Jambi, Bapak Adah Sudarsa, S.T. dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam setiap upaya penanggulangan bencana. 

“Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk menanamkan kesadaran sekaligus keterampilan praktis kepada masyarakat, khususnya di daerah rawan banjir. Dengan adanya pelatihan seperti ini, kami berharap masyarakat dapat lebih sigap dan mandiri dalam memberikan pertolongan awal sebelum tim penyelamat tiba di lokasi,” ujar Bapak Adah Sudarsa.

Lebih lanjut, Bapak Adah menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebatas sosialisasi, tetapi juga mencakup simulasi dan praktik langsung. 

“Kami ingin masyarakat benar-benar memahami bagaimana cara menyelamatkan diri, menolong sesama, hingga mengelola situasi krisis secara aman. Ilmu yang diperoleh hari ini diharapkan menjadi bekal nyata ketika bencana benar-benar terjadi,” jelasnya.

Rangkaian acara diisi dengan materi mitigasi bencana, pengenalan peralatan penyelamatan, hingga simulasi pencarian dan pertolongan korban banjir. 

Peserta diberikan kesempatan untuk berlatih langsung di bawah arahan instruktur dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Jambi. Hal ini bertujuan agar peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaplikasikannya secara nyata.

Baca juga: Atap Rusak dan Dipenuhi Ilalang, Gedung TIC Arboretum Rio Alif Merangin Terbengkalai

Di akhir kegiatan, penyelenggara menyampaikan bahwa sosialisasi ini merupakan langkah awal dari program berkelanjutan. 

Ke depan, akan dilakukan tindak lanjut berupa pembentukan kelompok masyarakat tangguh bencana di setiap desa rawan banjir. Kelompok tersebut akan menjadi mitra strategis dalam memperkuat jejaring penanggulangan bencana di tingkat lokal.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Semau dan sekitarnya semakin siap menghadapi bencana banjir, mampu melindungi diri serta lingkungannya, dan menjadi contoh bagi wilayah lain dalam membangun budaya sadar bencana. (adv)