Karhutla di Jambi

Karhutla Tanjabbar Jambi Melandai, BPBD Tetap Ingatkan Potensi Kebakaran Masih Tinggi

Kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Jambi mengalami penurunan signifikan. 

Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Nurlailis
ist
Dalam dua hari terakhir (20–21/07/2025), wilayah Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), dilanda dua kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di dua desa berbeda. 

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL – Kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Jambi mengalami penurunan signifikan. 

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanjabbar, dari Januari hingga Juli 2025, tercatat tujuh kejadian karhutla dengan total luas terbakar 6,7 hektare.

Meski menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya, potensi kebakaran masih tinggi, terutama di musim kemarau seperti sekarang.

Dari jumlah itu, dua kejadian terjadi di lahan gambut, sementara lima lainnya berada di kawasan mineral berbukit.

Kepala Pelaksana BPBD Tanjabbar, Zulfikri mengatakan, dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah kasus karhutla tahun ini cenderung menurun.

“Pada tahun 2024 lalu, dalam satu tahun penuh ada 10 kejadian karhutla, dengan luasan lahan terbakar sekitar 27,5 hektare,” ujarnya.

Sementara pada tahun 2023, kasus karhutla jauh lebih tinggi. 

Selama setahun tercatat 34 kejadian, dengan total luasan lahan yang terbakar mencapai 49,13 hektare.

Menurunnya angka karhutla ini disebut hasil dari upaya preventif yang terus dilakukan oleh satgas pengendalian karhutla, baik dari pemerintah daerah, TNI, Polri, hingga perusahaan dan masyarakat.

Namun demikian, Zulfikri tetap mengingatkan bahwa potensi kebakaran bisa terjadi kapan saja, apalagi di wilayah rawan seperti Kecamatan Betara, Bram Itam, dan Sebalang.

“Kami tetap siaga, apalagi cuaca kering bisa memicu api menyebar cepat, terutama di lahan gambut,” tambahnya.

Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, serta segera melapor jika melihat titik api.

Perusahaan juga diminta untuk siaga dengan perlengkapan dan tim pemadam internal.

Meski angka menurun, BPBD Tanjabbar menyebut bahwa kewaspadaan dan patroli tetap harus ditingkatkan agar tidak terjadi lonjakan kasus seperti dua tahun lalu.

Update berita Tribun Jambi di Google News
https://news.google.com/publications/CAAqMQgKIitDQklTR2dnTWFoWUtGR3BoYldKcExuUnlhV0oxYm01bGQzTXVZMjl0S0FBUAE?hl=id≷=ID&ceid=ID:id

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved