Dokter Gigi di Lubuklinggau Digerebek Suami dan Anak di Kamar Kos

TRIBUNJAMBI.COM – Suasana di salah satu rumah kos di Kelurahan Amula Rahayu, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, mendadak ricuh pada Minggu malam, 21 Juli 2025.

 Seorang dokter gigi berinisial P (46), yang bertugas di salah satu rumah sakit di Kabupaten Musi Rawas, digerebek oleh suaminya sendiri, SW, bersama sang anak dan aparat kepolisian.

 Ia didapati tengah berada di dalam kamar bersama seorang pria muda berinisial RK (27), yang diduga sebagai selingkuhannya.

Peristiwa ini bermula dari rasa curiga yang telah lama dirasakan SW. Dalam beberapa waktu terakhir, istrinya sering pamit keluar kota dengan alasan dinas, namun keberadaannya kerap sulit dilacak.

 Selain itu, komunikasi pun sering terputus. Kejanggalan ini mendorong SW untuk mencari tahu lebih dalam.

Menurut penuturan Kapolsek Lubuklinggau Selatan, AKP Nyoman Sutrisna, SW bersama anaknya kemudian melakukan pengamatan terhadap aktivitas istrinya. 

Dari penelusuran itu, SW memperoleh informasi bahwa P ternyata tinggal di sebuah kamar kos di kawasan Lubuklinggau, bukan melakukan perjalanan dinas sebagaimana alasan yang biasa disampaikan.

“Penggerebekan itu awalnya dilakukan oleh suami sah dokter bersama anaknya, kemudian mengajak pihak kepolisian untuk memastikan,” kata AKP Nyoman, Senin (21/7/2025).

Dengan didampingi anggota kepolisian dari Polres Lubuklinggau, SW dan anaknya mendatangi rumah kos tersebut pada malam hari. 

Setibanya di lokasi, mereka langsung menuju kamar yang diduga ditempati oleh P. Saat pintu kamar dibuka, terlihat P tengah berada di dalam kamar bersama RK.

Tanpa perlawanan, keduanya diamankan oleh petugas.

Mereka langsung dibawa ke Mapolres Lubuklinggau untuk dilakukan pemeriksaan dan dimintai keterangan.

 Polisi hingga kini masih mendalami kasus ini guna memastikan unsur-unsur pelanggaran hukum yang mungkin terjadi.

Kanit PPA Polres Lubuklinggau, Ipda Kopran, membenarkan bahwa saat ini kedua orang tersebut sudah diamankan dan sedang menjalani proses penyidikan.

 “Sekarang sudah kita amankan dan masih dalam penyidikan, dimintai keterangan lebih lanjut,” ujarnya kepada wartawan.

Peristiwa penggerebekan ini sontak menjadi perhatian warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut.

 Banyak warga yang penasaran dan memadati area sekitar kosan, meski petugas berusaha menjaga situasi tetap kondusif.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas ikut buka suara. 

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Musi Rawas, dr. Arinanda Kurniawan, membenarkan bahwa P merupakan dokter yang bertugas di Rumah Sakit Muara Beliti. “Iya, beliau dokter di RS Muara Beliti, bukan di RSUD Sobirin,” ujar Arinanda saat dikonfirmasi.

Pihak Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Musi Rawas juga turut menanggapi kasus ini. Kepala BKPSDM, David Pulung, menyatakan bahwa kasus tersebut akan ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku, namun pihaknya masih menunggu laporan resmi dan kronologis lengkap dari pihak berwenang.

“Tindak lanjutnya pasti ada, tapi saat ini kami menunggu laporan resmi. Kita belum dapat kronologis secara lengkap,” kata David.

Ia menambahkan, jika terbukti melakukan pelanggaran disiplin berat, maka oknum tersebut berpotensi mendapat sanksi berat hingga pemberhentian.

 “Sanksi terberatnya bisa diberhentikan dengan hormat tanpa permintaan sendiri, sesuai dengan aturan disiplin kepegawaian,” tegas David.

Saat ini, proses hukum masih berjalan dan pihak kepolisian masih mengumpulkan keterangan dan barang bukti. Pihak keluarga, dinas, dan masyarakat diminta untuk menahan diri dan menunggu hasil penyelidikan resmi.

(Tribunjambi/Tribunsumsel).

Baca juga: NEKAT Brigpol J Ngamar dengan Istri TNI di Vila, Digrebek Keduanya Tak Berbusana, Suami Ikut Jemput